RILIS.NET, ACEH TIMUR – Anggota DPRK Aceh Timur dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Tgk Mudawali, meminta PT Medco E&P Malaka agar bertanggung jawab atas keluhan bau menyengat yang menyebabkan salah seorang warga harus dirawat.
“Medco harus bertanggung jawab atas tertanggunya masyarajat sekitar medco, terkait dengan bau menyengat yang diduga berasal dari aktifitas eksploitasi yang dilakukan oleh pihak pihak perusahaan,” kata Anggota DPRK Tgk Mudawali dalam keterangannya yang diterima RILIS.NET, Selasa (16/5/2023).
Sebagai Anggota DPRK dari Dapil 5, yang berasal dari wilayah operasional Medco tambah Mudawali, dirinya turut meminta agar perusahaan yang sedang melakukan eksploitasi gas alam di Blok A itu dapat menjelaskan penyebab bau yang tak bisa hilang itu kepada publik.
“Medco harus menjelaskan penyebab bau yang tidak bisa hilang itu ke publik, yang akhirnya mengganggu masyarakat sekitar,” sebut Mudawali.
Mudawali juga menyarankan, agar pihak perusahaan harus mencari cara untuk bisa menghilangkan rasa bau tersebut.
Pernyataan Anggota DPRK ini menanggapi terkait adanya laporan warga Blang Nisam Ayi, yang istrinya mendapatkan perawatan medis pada Minggu (14/5/2023), di puskesmas Alue Ie Mirah, akibat tercium bau menyengat seperti aroma septic tank WC, yang diduga berasal dari buangan limbah perusahaan itu.
Sebelumnya, warga Blang Nisam, Kecamatan Indra Makmu, Aceh Timur Ayi pada Senin (15/5/2023) menyebutkan, istrinya Nurlela (34), terpapar dengan bau busuk yang sangat menyengat seperti bau septic tank saat menderes di kebun karet miliknya yang ada di sekitar lingkar tambang Blok A, PT Medco E&P Malaka.
Sebelumnya, terang Ayi, istrinya itu terpapar bau menyengat di dekat lingkar tambang PT Medco saat dia sedang menderes di kebun karet, pada Kamis (11/5/2023) lalu.
“Nurlela datang ke Puskesmas Alue Ie Mirah pada Minggu sekitar pukul 18.00 WIB, dengan keluhan lemas, sakit kepala dan demam setelah sejak hari Kamis, Sabtu dan Minggu tercium bau menyengat seperti bau septic tank WC,” kata Ayi, Senin (15/5/2023), kemarin.
Bau busuk itu sambung Ayi, terus tercium hingga Minggu (14/5/2023). “Karena sudah tidak tahan lagi lalu pada Minggu sore datang ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan, karena hidung tercium seperti tertusuk-tusuk, keluhan lain lemas dan sakit kepala.
Namun sambung Ayi, setelah dirawat beberapa jam akhirnya pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB pihaknya memutuskan untuk keluar dari puskesmas, dan kembali pulang ke rumah.
Sementara, pihak perusahaan Medco yang dimintai keterangannya oleh media ini pada Selasa (16/5/2023), belum memberikan tanggapan apapun terkait dengan keluhan yang dialami oleh warga. Begitupun pesan WhatsApp yang dikirim ke bagian Humas PT Medco juga belum terjawab hingga berita ini ditayang. (rn/red)
Editor: Redha