RILIS.NET, ACEH TIMUR – Ayatul Aula (13), remaja putri asal Dusun Rahmat Sabee, Desa Uram Jalan, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur butuh uluran tangan dermawan untuk mengobati penyakit misterius yang ia derita selama ini.
Ayatul Aula adalah anak pertama dari pasangan Abdul Hakim dan Nurlia (32), ia juga mempunyai tiga orang adik yang masih kecil dan menetap bersama kedua orang tuanya.
Abdul Hakim (59), orang tua remaja putri ini mengaku tak mampu berbuat banyak, untuk mengobati penyakit yang diderita oleh anaknya ke rumah sakit berkelas, akibat keterbatasan ekonomi.
Abdul Hakim bekerja sebagai pegawai Kemenag di Aceh Timur, yang saban hari hanya mengajar di salah satu Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS), di Kecamatan Idi Tunong.
Kepada awak media ayah kandung Ayatul Aula ini bercerita tentang penyakit yang diderita oleh putrinya saat ini, yang kondisinya kian memprihatinkan.
Sebelumnya, Ayatul Aula pada usia 10 Bulan pernah mengalami demam tinggi dan sempat step, namun setelah itu walau dalam kondisi kurang normal ia mampu bermain riang.
Belakangan, kondisi Aula berlahan kian parah dan sampai tak mampu lagi berjalan, dengan kondisi yang hanya menyisakan kulit yang berbungkus tulang.
Kian hari Abdul Hakim mengaku, kondisi Ayatul Aula anaknya tambah parah, dan dia pun tak tinggal diam. Berbagai upaya untuk pengobatan anak kesayangannya juga telah diusahakan, namun nasib belum beruntung.
“Usaha untuk mengobati juga telah kami lakukan, namun untuk membawa kembali kerumah sakit yang besar tentu membutuhkan biaya, memang pengobatannya gratis tetapi untuk biaya yang jaga juga butuh biaya,” sebut Hakim yang tampak seperti menahan air mata, saat bercerita.
Oleh sebab itu, Abdul Hakim turut berharap kepada pihak dermawan, maupun pemerintah daerah setempat agar dapat membantu untuk pengobatan anaknya itu, yang saat ini dalam kondisi sangat parah.
“Kami sangat berharap Pemerintah Aceh Timur, Kanwil Kemenag maupun para dermawan dapat membantu biaya pengobatan Ayatul Aula, karena saat ini kesehatan Ayatul Aula terus memburuk,” harap Abdul Hakim. (rn/red)
Editor: Mahyudddin







