RILIS.NET, LANGSA – Pengacara Yayasan Dayah Bustanul Ulum Langsa (YDBUL) Muslim A Gani meminta Pengadilan Negeri (PN) Langsa bertanggung jawab atas kelirunya eksekusi aset.
Menurut Muslim A Gani, pasca eksekusi riil PN Langsa beberapa waktu lalu terhadap aset YDBUL di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bustanul Ulum, yang saat ini dikuasai oleh Yayasan Dayah Bustanul Ulum (YDBU) mengakibatkan proses akademik dan administrasi masih lumpuh hingga saat ini.
“Seyogyanya persoalan tersebut dapat dijelaskan oleh PN Langsa apakah pengambilalihan izin STIKES masuk dalam poin putusan. Kita ingin tahu bagaimana sikap PN terhadap keberlangsungan kegiatan akademik dan administrasi di STIKES, karna sampai saat ini kami tidak akan pernah menyerahkan izin kepada pihak YDBU karna tidak ada dalam putusan hukum,” jelas pengacara YDBUL kepada RILIS.NET, Rabu (22/2).
Muslim A Gani juga menjelaskan, saat ini ketua YDBU 2018 telah melantik anaknya yang bernama drg Nabil Fityan Mubarak sebagai ketua STIKES meskipun bukan dari kalangan dosen pengajar.
Namun, terkait dengan penjelasan dari pengacara YDBUL ini RILIS.NET belum mendapatkan keterangan resmi dari ketua YDBU.
Sementara itu, ketua PN Langsa melalui Humas PN Langsa, Iman Harrio Putmana SH MH yang dijumpai wartawan ini diruang kerjanya mengatakan, persoalan YDBU sudah selesai sejak PN Langsa melakukan eksekusi YDBUL.
“Eksekusi yang dilakukan adalah semuanya, karena pokok perkaranya adalah Yayasan, jadi semua yg ada diyayasan menjadi milik YDBU,” terang Humas PN Langsa.
Iman Harrio menambahkan, bahwa PN Langsa melakukan eksekusi sudah sesuai dengan putusan. “Jadi silahkan saja pengacara berbicara, kita tidak melarang dan alangkah baiknya statement yang dikeluarkan tidak membuat gaduh di masyarakat,” pungkasnya
Menanggapi persoalan tersebut, Wakil Ketua DPRK Langsa Syaifullah SE yang dimintai tanggapannya melalui telepon seluler mengatakan, hendaknya persoalan pendidikan dapat diselesaikan dari hati ke hati agar mencapai kesepakatan bersama demi pendidikan yang lebih baik lagi di daerah kita.
“Saya tidak ingin banyak berkomentar terkait hal tersebut, tapi secara pribadi saya mengiginkan persoalan tersebut dapat diselesaikan melalui hati nurani,” ucap Saifullah. (rn/skm)
Penulis: Sukma MT
Editor: Mahyuddin