Kondisi Teungku Ibrahim yang terserang penyakit semakin melemas, (Foto: Minggu (15/12/2019). |
RILIS.NET, Aceh Timur – Sudah hampir dua tahun lamanya suara Teungku Ibrahim (78), tak terdengar lagi sebagai imam pemimpin shalat, mantan Imam di Desa Kuala Leuge, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur ini kondisinya semakin memprihatinkan semenjak penyakit yang menderanya semakin parah.
Teungku Ibrahim divonis menderita kanker mulut, hampir setahun lamanya, sebelumnya ia pernah berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak, namun penyakit itu semakin mengganas, hingga akhirnya sempat mendapatkan perawatan medis ke RSUD Langsa. Namun, akibat tidak ada biayanya oleh keluarga mengaku memutuskan agar ia kembali dibawa pulang kekampung halamannya di Desa Kuala Leuge.
Anak perempuan Teungku Ibrahim, Nuraini (43), menceritakan kisah ayahnya selama menderita penyakit kanker mulut, semakin hari lukanya semakin membesar dan tak bisa lagi bergerak, kanker itu telah menutupi seluruh mulutnya, hingga dia kesulitan makan dan minum, belakangan ini Teungku Ibrahim kondisinya semakin parah karena sakit saat membuka mulut, sehingga menyebabkan kondisi tubuhnya terkulai lemas ditempat tidur.
“Kondisi bapak semakin parah belakangan ini, ia tidak bisa makan mulutnya susah bergerak,” kata Nuraini dengan mata yang berkaca-kaca.
Teungku Ibrahim tinggal bersama istri dan 6 orang anaknya, tiga perempuan dan tiga lainnya adalah laki-laki. Anak pertamanya yaitu Nuraini beserta kedua adiknya belum berkeluarga, sementara yang perempuan terakhir telah menikah dan tinggal bersama suaminya di Sumatera Utara. Anak laki-lakinya bekerja sebagai buruh bongkar muat digudang milik nelayan setempat.
Sementara itu Keuchik Gampong Kuala Leuge Muzakir didampingi tokoh masyarakat setempat Tarmizi mengatakan, Teungku Ibrahim adalah salah seorang mantan imam dan Tuha Peut di Desa itu, sebelumnya ia bekerja sebagai nelayan tradisional, dari hasil pekerjaan itu ia menghidupi anggota keluarganya, semenjak sakit yang ia derita Teungku Ibrahim tak lagi mampu bekerja dan hanya terbaring melawan ganasnya kanker yang menggerogotinya.
“Kami sangat prihatin dengan kondisi Teungku Ibrahim saat ini, perangkat desa disini alakadarnya telah membantu, selebihnya kami berharap semoga nantinya ada instansi terkait lainnya yang mau meringankan derita yang dialami oleh keluarga Teungku Ibrahim ini,” harap Muzakir dan Tarmizi.
Selain itu, dibagian perut Teungku Ibrahim kata Nuraini, juga terdapat gumpalan bulat seperti bola, perutnya membesar dan keras. Namun, ia juga tidak tau apa penyebab timbulnya gumpalan itu yang tampak telah membesar.
Nuraini berniat, orangtuanya itu bisa dirujuk ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin di Banda Aceh, namun akibat ketidak mampuan ekonomi, niat itu tak kunjung dapat tercapai. Ia pun berharap uluran tangan para dermawan sehingga orang tuanya bisa mendapatkan perawatan medis.
“Kami hanya berdoa semoga ada pihak yang mau membantu agar bapak bisa berobat, karena jangankan untuk biaya jaga di rumah sakit untuk kebutuhan hari-hari aja sangat susah,” ujar Nuraini, Minggu (15/12).