RILIS.NET, LANGSA – Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Langsa, Aceh menggelar kegiatan training raya tingkat nasional yakni, Intermediate Training (LK-II), Senior Course (SC), Latihan Khusus Kohati (LKK). Pembukaan kegiatan berupa training itu berlangsung di Aula gedung Cakra Donya Langsa, Selasa (14/6/2022).
Adapun para peserta training ini berasal di sejumlah daerah di Indonesia, seperti Jambi, Bengkulu, Riau, Sulawesi maupun Sumatera.
Ketua HMI Cabang Kota Langsa Amiruddin mengatakan, traning raya ini mengusung tema yang bertajuk ‘HMI dan Indonesia Kolaborasi HMI Menuju Indonesia Emas 2045’. “Kegiatan ini dijadwalkan dari tanggal 14 hingga 22 Juni 2022.mendatang,” sebut Amiruddin.
Menurut Ketua Umum HMI Cabang Langsa ini, saat menyampaikan kata sambutannya mengatakan, untuk membangun Indonesia yang lebih baik haruslah ada kolabari serta inovasi untuk menghadapi abad 21.
“Maka bergabunglah di HMI, karena pengkaderan adalah jantungnya sebuah organisasi,” kata Amiruddin seraya mengajak para mahasiswa lainnya.
Lebih lanjut tambah Amiruddin, diera digitalisasi saat ini pemuda jangan abai dan sibuk dengan permainan game saja, atau lebih parahnya pengaruh terhadap narkoba yang kian gila, karena lahir seorang pemimpin itu dari sosok pemuda.
Sementar itu, Ketua Umum Badko HMI Aceh Muhamad Atar dalam arahannya mengatakan, pengkaderan adalah jantungnya organisasi untuk mengawal agar komitmen ke Islaman terealisasi.
Oleh karenanya semangat kolaboratif di Aceh kedepan terus dikembangkan, dan mensupport pembangunan daerah masing-masing.
“Kita wajib mengawal pemerintah ini, butuh gagasan dan literasi yang kuat sehingga melahirkan solutif dan efektif, selamat mengikuti training raya bagi semua peserta yang datang dari luar daerah,” sebut M Atar.
Sedangkan KAHMI Kota Langsa, Marzuki Daud menyampaikan tema yang diusung sangat menarik artinya 23 tahun ke depan peran HMI sangat dibutuhkan apabila adanya sebuah kolaborasi.
“Pengkaderan untuk mencapai Indonesia emas, pengkaderan adalah jantung nya organisasi, apabila tidak ada pengkaderan akan mati sebuah organisasi itu,” imbuhnya.
Ditambahkan Marzuki Daud, LK-II merupakan pengembangan kapasitas bagi kader, dimana sebelumnya harus ada basic training, begitu juga dengan Kohati, sembari mengajak setelah mengikuti training ini silahkan melihat destinasi hutan manggrove maupun hutan kota yang ada di Langsa. (rn/red)