RILIS.NET, ACEH TIMUR – Selama ini ada kegiatan yang digelar di Aceh seperti live music, dan kibot menuai banyak kritikan dari kalangan masyarakat, belum lagi rusaknya aqidah generasi muda akibat pengaruh Chip Higgs Domino maupun judi online. Untuk itu, setiap kritikan harus ada solusi dan jalan keluar kepada generasi muda.
Hal itu disampaikan oleh Anggota DPRA Tgk Muhammad Yunus SH saat menyampaikan kata sambutannya pada kegiatan Festival Dikee yang digelar di lapangan pusat Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur, di Desa Titi Baro, Kecamatan Idi Rayeuk, Senin (17/10/2022).
Menurut Tgk M Yunus, setiap kritikan harus ada solusi, ibarat membangun rumah bukan saja ada pintu depan, namun juga harus disiapkan pintu belakang.
“Seperti saat ini anak muda lalai dengan chip, supaya tidak lalai solusinya apa, jadi harus ada solusinya. Pengaruh chip dan judi online saat ini telah mewabah merambah kepada generasi kita, begitu juga kita di Aceh ini tidak boleh mengadakan konser musik (live music) dan kibot. Maka harus ada solusinya, dan Dikee ini adalah sebagai solusi pengganti konser dan kibot,” tegas Tgk Yunus yang akrab disapa Abon ini.
Abon Yunus juga meminta agar pemerintah Aceh untuk kedepan tetap harus memprioritaskan kegiatan seperti Dikee ini, dan kegiatan untuk melestarikan budaya islami, agar generasi muda Aceh tidak tersesat dalam jurang kehacuran aqidah.
“Ini akan tetap kita perjuangkan, untuk itu kita berharap kepada pemerintah Aceh, maupun pemerintah Aceh Timur untuk dapat menggelar kegian seperti ini,” harap Tgk Yunus.
Sementara itu Pj Bupati Aceh Timur Ir Mahyuddin MSi, melalui Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum M Khairurradhi SPd turut mendukung dan memberikan apresiasi kepada Anggota DPRA asal Aceh Timur, yang telah mengajukan program Festival Dikee.
“Kami sangat mendukung dan memberikan apresiasi kepada penyelenggara Festival ini. Karena generasi kita hampir lupa, dengan Dikee, mereka sering mendengar Dikee, tetapi tidak mengetahui apa itu Meudike, untuk itu budaya islami kita ini harus kita lestarikan,” ujar Khairurradhi.
Staf Ahli Bupati Aceh Timur ini juga menambahkan, siapa saja boleh mengkritik tetapi harus ada solusi. “Dan kami sangat sepakat seperti disampaikan oleh Tgk Yunus. Harapan kami jadikan lah acara Meudike ini sebagai upaya melantunkan puji-pujian kepada Allah dan berselawat kepada Rasulullah,” ucap M Khairurradhi dalam sambutannya saat membuka secara resmi acara Festival Dikee 2022 di Aceh Timur.
Kabid Pemberdayaan SDM di Disbudpar Aceh Syahrul Arbi, yang turut hadir pada acara pembukaan Festival Dikee ini mengatakan, rencananya kegiatan Dikee akan digelar selama tiga hari, yang dimulai pada Senin, 17 – 19 Oktober 2022 mendatang.
Pagelaran Festival Dikee ini digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh mengusung tema ‘Jaga Adat Wareh Indatu’ melalui pihak ketiga (Event Organizer) yakni Gams Production dan Geubrina Raseuki Organizer.
“Dikee ini sebagai budaya islami, dan harus kita lestarikan agar tetap dikenang oleh masyarakat luas, baik dari dalam dan dari luar daerah,” harap Syahrul Arbi. (rn/red)
Editor: Mahyudddin