RILIS.NET, LANGSA – Mahasiswa harus memiliki landasan nilai yang kokoh dalam menjalankan fungsinya sebagai insan akademik. Landasan nilai yang kokoh berdasarkan Tauhid yaitu meng-Esakan Tuhan, sebagaimana konsep kalimat Laa ilaha illa Allah yang berarti membebaskan diri dari tuhan-tuhan kecil dan menegaskan hanya Allah sebagai tujuan yang disembah.
Hal ini disampaikan oleh Dr Muhammad Dayyan, M.Ec saat memberikan materi Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP), pada peserta Latihan Kader satu (LK-l) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Langsa, pada Minggu, 5 Oktober 2025 di Gedung Insan Cita Gampong Meurandeh Dayah, Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa.
“Kader HMI harus menjadikan tauhid sebagai pola pikir. Landasan nilai yang kokoh berdasarkan Tauhid yaitu meng-Esakan Tuhan sebagaimana konsep kalimat Laa ilaha illa Allah yang berarti membebaskan diri dari tuhan-tuhan kecil dan menegaskan hanya Allah sebagai tujuan yang disembah,” ungkap Doktor Dayyan sapaan akrab mantan ketua umum HMI Cabang Banda Aceh ini.
Dihadapan 27 orang peserta calon kader HMI tersebut, Dayyan menguraikan bahwa kader HMI harus menjadikan Tauhid sebagai pola fikir, yang melahirkan pola sikap, amal shaleh di tengah kehidupan kampus, bermasyarakat, dan berbangsa.
“Jika nilai Tauhid dijadikan landasan maka akan membentuk sikap kader insan akademis, pencipta, pengabdi yang bertanggung untuk mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT,” tambah Dr Dayyan.
Ia menambahkan, nilai tauhid menjadi anti tesis dari faham-faham ateisme, hedonisme, materialis, dan paganisme yang memperturutkan hawa nafsu. Sementara nilai tauhid membentuk pribadi yang senantiasa menegakkan amar makruf nahi mungkar.
“Yaitu, menegakkan kebenaran dan mencegah kemungkaran dalam berbagai bentuk di tengah kehidupan modern saat ini. Seperti prilaku penipuan, pamer aurat, di media sosial. Juga di tengah kehidupan yang hanya mencari sensasi kesenjangan indrawi saja dengan mengabaikan kebutuhan jasmaniah pada spiritualitas,” sebut Dr Dayyan.
Nilai Tauhid mengajarkan hidup yang seimbang antara material dan spiritual, antara individu dan sosial, dan keseimbangan dunia dan akhirat.
“Bagi seorang mahasiswa nilai Tauhid melahirkan sikap kritis tanpa rasa takut, percaya diri tanpa merendahkan orang lain, sikap berorientasi pada kebenaran dan ilmu pengetahuan,” pungkasnya. (*)
Editor: Mahyud