RILIS.NETRILIS.NET
  • Daerah
  • Nasional
  • Hukum
  • Ragam
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Opini
  • Olahraga
  • Politik
Facebook Twitter Instagram YouTube
RILIS.NETRILIS.NET
  • Demos
  • Health
  • Covid19
  • Buy Now
Facebook Twitter Instagram
SUBSCRIBE
  • Daerah
  • Nasional
  • Hukum
  • Ragam
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Opini
  • Olahraga
  • Politik
RILIS.NETRILIS.NET
Berita

Pemerintah Turki Respon Surat “Situasi Darurat” dari Keturunan Raja Aceh

REDAKSIBy REDAKSIOktober 19, 20212 Mins Read
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Pemerintah Turki Respon Surat "Situasi Darurat" dari Keturunan Raja Aceh Oktober 19, 2021
Keturunan Raja Aceh tinjau lokasi ditemukannya nisan Raja dan Ulama Aceh, pada 2017
(Foto: Ajnn)

Banda Aceh – Surat permohonan bantuan dari keturunan Sultan Aceh Cut Putri yang juga pemimpin Darud Donya kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendapat respon baik dari Pemerintahan Turki.

Cut Putri dalam keterangannya, di Banda Aceh, Selasa (19/10/2021) mengatakan, dirinya sudah berkomunikasi langsung dengan Wakil Perdana Menteri Turki, dan menegaskan bahwa mereka akan selalu peduli kepada Aceh.
“Beliau (Wakil Perdana Menteri Turki) tegaskan bahwa bertekad untuk mengikuti jejak nenek moyangnya untuk peduli kepada Aceh,” ujarnya.
“Kami sangat berterima kasih atas respon dan sambutan baik, serta perhatian Turki kepada rakyat Aceh yang kini sedang berjuang,” kata Cut Putri.
Sebelumnya, keturunan Sultan Aceh Cut Putri mengirimkan surat resmi kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Surat itu berisi permohonan bantuan kepada pemimpin Turki untuk membantu Aceh yang kini tengah berada dalam kondisi darurat sejarah.
Melalui surat tersebut disampaikan bahwa saat ini Aceh sudah membutuhkan bantuan Turki untuk membantu menyelamatkan khazanah dan warisan islam Asia Tenggara di Aceh yang sedang kritis dan terancam dimusnahkan karena adanya pembangunan IPAL di Banda Aceh.
Cucu Sultan Aceh keturunan Sultan Jauharul Alam Syah Johan Berdaulat Zilullah Fil Alam itu bersyukur bahagia atas sambutan baik dari Turki terkait usaha penyelamatan situs sejarah peradaban islam Asia Tenggara di Aceh yang sedang diperjuangkan tersebut.
“Pihak Turki juga ingin tahu lebih jauh dan mempelajari lebih dalam tentang situasi darurat (sejarah) yang sedang terjadi di Aceh,” kata Cut Putri.
Seperti diketahui, Pemerintah Banda Aceh kembali melanjutkan pembangunan proyek IPAL di Gampong Pande kota setempat pada akhir Februari 2021. Bangunan itu sempat dihentikan karena banyak ditemukan situs bersejarah seperti nisan makam raja dan ulama Aceh pada 2017 lalu.
Kemudian, kelanjutan pembangunan tersebut menuai kritikan serta penolakan dari berbagai kalangan masyarakat Aceh, terutama warga setempat, budayawan hingga keturunan raja Aceh.
Antara

Baca Juga :  Pemuda Cinta Aceh Desak Kajati Baru Tuntaskan Kasus Jembatan Kilangan Aceh Singkil
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Artikel Terkait

BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Panas

Mei 16, 2023

Sekda Hadiri Pelepasan Mudik Gratis Polda Aceh

April 28, 2023

Hilal Tak Terlihat, Pemerintah Tetapkan 1 Syawal pada Sabtu 22 April 2023

April 21, 2023

Harga Daging Sapi di Kota Idi Rayeuk Rp 170 ribu Perkilogram

April 20, 2023

Kapolri Lepas 434 Bus Mudik Gratis Polri Presisi

April 18, 2023

Wisatawan Malaysia Terkesan dengan Aceh Ramfest

April 15, 2023

Gampong Leubok Sukon Dinobatkan Sebagai Desa Wisata Terbaik

April 13, 2023

Sosok Ferry Mursyidan Baldan Dibuatkan Buku Biografi-Obituari

April 11, 2023

Puluhan Anak Yatim Dapat Santunan dan Air Zamzam dari Ketua DPW PA Aceh TimurĀ 

April 10, 2023

Meudikee Raya dan Buka Puasa dengan Kanji Rumbi Semarakkan Pembukaan Aceh Ramfest

April 10, 2023
RILIS.NET
Facebook Twitter Instagram YouTube
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
© 2023 RILIS.NET All Rights Reserved

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.