TAHERAN – Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Rabu (2/7/2025), mengumumkan secara resmi penghentian kerja sama negaranya dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Kantor berita Tasnim melaporkan, Pezeshkian telah menandantangani undang-undang (UU) mengenai penghentian kerja sama tersebut yang sebelumnya telah disahkah oleh parlemen.
Parlemen Iran pada Rabu pekan lalu mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) tersebut dengan pertimbangan IAEA menjadi pemicu serangan Israel dan Amerika Serikat (AS) ke negaranya.
Laporan IAEA mengenai program nuklir Iran dianggap provokatif yang memicu serangan pada 13 hingga 24 Juni tersebut. Padahal hasil inspeksi IAEA jelas-jelas Iran tidak sedang membuat senjata nuklir.
Anggota dewan pimpinan parlemen Iran Alireza Salimi mengatakan, pihaknya telah menyetujui ketentuan umum maupun rincian RUU tersebut.
Dalam aturan itu, staf IAEA dilarang mengunjungi Iran untuk memeriksa fasilitas nuklir, kecuali menyangkut keselamatan atau kondisi darurat. Itu pun harus mendapat izin dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.
Ketua parlemen Iran Mohammad Baqer Qalibaf menegaskan, penghentian kerja sama bersifat sementara dan akan berlangsung hingga IAEA menunjukkan sikap yang lebih profesional dan tidak berpihak. (*)
Sumber; SindoNews