Ilustrasi (Getty Images/PeopleImages) |
Pinrang – Acara lamaran di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, ramai dibicarakan hingga viral di media sosial. Pasalnya, pihak pelamar adalah keluarga perempuan yang diketahui merupakan hal tabu dalam adat masyarakat Bugis Makassar.
Video yang diunggah oleh pihak keluarga pada Senin (22/11), saat prosesi lamaran berlangsung ini pun kini telah dibagikan dan ditonton oleh puluhan ribu netizen. Acara lamaran ini terjadi di Kelurahan Marawi, Kecamatan Tiroang.
Usai viralnya video lamaran tersebut, ibu calon pengantin wanita, Hajah Asmira, membeberkan alasan melamar pria yang masih kuliah di Jakarta itu untuk dijadikan menantunya.
“Saya suka orang tuanya, sudah lama baku baik (hubungannya baik), anaknya juga baik, dari pesantren, saya cari menantu seperti dia, karena sangat perhatian, kalau sakit orang tuanya dia yang urus, saya kagum dengan kepribadianya,” kata Asmira kepada wartawan, Selasa (23/11/2021).
Mahar atau uang panaik yang terbilang fantastis. Asmira mengatakan hal itu kesepakatan kedua belah pihak. Mahar itu terdiri dari terigu hingga telur 200 rak.
“Namun bukan mereka (orang tua laki-laki) yang minta, saya yang langsung mengajukan dengan terigu 5 sak, gula pasir 5 sak, telur 200 rak, serta bumbu kue dan makanan,” bebernya.
Antara anaknya dan calon menantunya, kata Asmira, juga sudah saling kenal. “Tapi tidak pernah bicara,” ungkapnya.
Ibu calon pengantin pria, Hajah Diana, mengaku senang anaknya dilamar. Meskipun hal seperti itu adalah hal yang tabu, namun dirinya mengaku bangga.
“Alhamdulillah, bahagia sekali, ada senang, merasa bangga anak saya bisa begini dilamar sama orang,” imbuhnya.
Meskipun lamaran sudah berlangsung, namun kedua keluarga masih merembukkan hari baik akad nikah yang rencananya baru akan digelar 3 atau 4 tahun ke depan.
Sebab, saat ini calon mempelai pria masih berjuang lulus kuliah dan calon mempelai wanita yang saat ini masih duduk di bangku kelas 3 SMP. Sementara identitas kedua calon pengantin ini pun masih ditutup rapat oleh pihak keluarga.
Sumber: detik