RILIS.NET, ACEH TIMUR – Tim pengawas dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI melakukan peninjauan (monitoring) ke tambak Klaster udang vaname di Aceh Timur.
Kunjungan sejumlah pejabat penting dari Ditjen ini merupakan tindak lanjut dari program sebelumnya yang telah berlangsung di sejumlah titik dalam kawasan Kabupaten Aceh Timur.
Selain dihadiri oleh Pengawas Perikanan Ahli Utama Dr Ir Slamet Soebjakto MSi, juga turut dihadiri oleh sejumlah pejabat lainnya yang tergabung dalam tim pengawas seperti, Ir Ahmad Maringi MSi, Hendro Wahyudi SPi, serta Ir Sanani Hasanuddin S St Pi MP dan Oki Setiawan SPi.
Usai disambut oleh Pj Bupati Aceh Ir Mahyuddin MSi, dan sejumlah Kepala OPD terkait lainnya pada Selasa, rombongan tim Ditjen Perikanan Budidaya dari Kementerian KKP RI ini sebelumnya juga telah mengunjungi tambak percontohan l dan ll yang ada di kawasan Aceh Timur.
Tim pengawas dari Kementerian KKP RI ini dijadwalkan akan berada di Aceh Timur selama tiga hari, sejak Selasa 20 hingga Jumat, 23 September 2022 besok.
Selain untuk mendata kendala dan dampak, melalui kuisioner tim dari Ditjen juga akan menerima masukan dan sosialisasi terkait dengan program tambak udang yang berkelanjutan di Aceh Timur.
Disela-sela kunjungan tim dari Ditjen Perikanan Budidaya ini, Pj Bupati Aceh Timur Ir Mahyuddin MSi melalui Kepala Dinas Perikanan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Timur Drh Cut Ida Mariya MAP menuturkan, Pemerintah Kabupaten Aceh sangat berharap adanya penambahan sejumlah Klaster lagi di sepanjang desa pesisir yang ada dalam kawasan Aceh Timur.
Hal itu menurut Cit Ida Marya, akan lebih banyak lagi masyarakat yang mendapatkan dampak positif dari program klaster udang vaname di Aceh Timur.
“Pemkab Aceh Timur sendiri tentunya juga sangat berharap adanya penambahan beberapa kluster lagi di sepanjang desa pesisir wilayah Aceh Timur, sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang merasakan dampak positif terhadap program klaster udang vaname tersebut,” ucap Cut Ida Mariya kepada RILIS.NET, Kamis (22/9/2022).
Cut Ida juga menambahkan, adapun sejumlah dampak terhadap adanya kluster di Aceh Timur ini seperti, meningkatkan jumlah produksi udang, meningkatkan nilai konsumsi, serta meningkatkan pendapatan pembudidaya udang vaname.
“Selain itu, juga menjadi percontohan bagi pembudidaya khususnya pembudidaya udang vaname. Untuk itu kita berharap adanya penambahan agar dampak positif dari adanya sejumlah kluster ini di sejumlah desa pesisir yang ada di Aceh Timur, nantinya dapat dirasakan dan merata,” harap Cut Ida Mariya. (rn/red)
Editor: Mahyuddin