Kadisdik Aceh Drs Alhudri MM arungi sungai di Aceh Selatan (Foto: Ist) |
RILIS.NET, Aceh Selatan – Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan menunjukkan komitmennya dalam memajukan dan melakukan pemerataan pendidikan hingga ke daerah pelosok di Aceh. Salah satunya dengan membuka pelaksanaan jalur pembelajaran kelas jauh.
Dinas Pendidikan Aceh membuka pembelajaran kelas jauh untuk daerah terpencil di Gampong Alur Kejrun Sarah Baru, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, Sabtu (6/3/2022). Sebelumnya, Dinas Pendidikan Aceh juga membuka dua kelas jauh di Jamat Kecamatan Linge, dan Pameu Kecamatan Rusip Antara di Aceh Tengah.
Pembukaan kelas jauh di Gampong Alur Kejrun Sarah Baru ini berawal dari informasi yang diperoleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri MM dari salah seorang tokoh gampong tersebut, bahwa masyarakat di sana mengeluh lantaran anak-anak mereka yang berusia remaja terpaksa harus putus sekolah karena tidak adanya sekolah menengah yang bisa dijangkau.
Setelah menempuh perjalanan selama tiga jam menggunakan sampan bermesin robin menyusuri alur sungai Kluet, rombongan Dinas Pendidikan Aceh disambut baik oleh kepala desa bersama tokoh masyarakat serta kepala SD dan SMP yang ada di sana, untuk kemudian menggelar pertemuan di salah satu ruangan SMPN Satu Atap Alur Kejrun.
Dalam pertemuan tersebut, Alhudri menuturkan bahwa kedatangan dirinya bersama rombongan berawal dari informasi yang diperoleh tentang banyak remaja di gampong ini yang putus sekolah, oleh karena itu atas perintah Gubernur dan Sekda Aceh dirinya bersama rombongan tiba di Alur Kejrun Sarah Baru dalam rangka memberi pelayanan pendidikan hingga ke pelosok daerah.
Alhudri menanyakan kepada masyarakat yang hadir dalam pertemuan itu, apakah kelas jauh ini dibutuhkan? hal itu ditanyakan agar jangan sampai setelah kelas jauh dibuka namun tidak ada siswa yang mau bersekolah. Mendengar pertanyaan tersebut, masyarakat kompak menjawab sangat dibutuhkan karena anak-anak mereka setelah tamat SMP tidak tahu harus melanjutkan sekolah menengah kemana. “Kami sangat membutuhkannya Pak Kadis,” kata Agustaria.
Kepala SMP, Safriadi menambahkan bahwa menurut data yang dimilikinya ada sebanyak 25 remaja tamatan SMP yang tidak melanjutkan lagi sekolahnya, sementara untuk ke SMAN 1 Kluet Tengah berada di Gampong Malaka harus menempuh waktu yang cukup lama dan resiko yang tinggi, kecuali harus menetap di gampong tersebut.
“Kami mengharapkan dengan adanya kelas jauh sehingga anak-anak kami bisa melanjutkan sekolah tanpa harus merantau ke desa tetangga,” kata Safriadi.
Mendengar pengakuan tersebut, Alhudri mengatakan bahwa semenjak dirinya dilantik, salah satu tekad utamanya adalah memberi pelayanan pendidikan hingga ke pelosok daerah, agar tidak ada lagi anak-anak Aceh yang tidak mengenyam pendidikan yang layak, karena setiap anak itu berhak mendapat hak pendidikan yang sama.
“Jika demikian, hari ini saya launching pembelajaran kelas jauh di Gampong Alur Kejrun Sarah Baru dan insya Allah akan secepatnya kami datangkan guru dari SMAN 1 Kluet Tengah untuk mengajar di sini. Tolong dibantu kami agar anak-anak mau bersekolah,” kata Alhudri.
Pembelajaran kelas jauh ini nantinya akan berada di bawah SMAN 1 Kluet Tengah dengan demikian guru – gurunya yang mengajar juga didatangkan dari sekolah tersebut, sementara untuk fasilitas pendidikan akan digunakan salah satu ruang SMP yang ada di sana. “Untuk guru yang mengajar kelas jauh tentunya akan ada reward dari Dinas Pendidikan Aceh,” kata Alhudri.
Kepala Desa Gampong Alur Kejrun, Agustaria mengucapkan terimakasih atas dibukanya kelas jauh di desanya. Menurut Agus ini adalah harapannya agar remaja di kampungnya dapat mengenyam pendidikan paling tidak hingga sekolah menengah.
“Alhamdulillah ini sangat kami nanti-nantikan, dan ini adalah kali pertama Kepala Dinas Pendidikan Aceh tiba di kampung kami, dan langsung membuka kelas jauh. Kami mengucapkan terimakasih banyak,” kata Agustaria.
Turut hadir para pejabat struktural Dinas Pendidikan Aceh, yaitu Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kepala Bidang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK), Kepala Bidang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras).
Selain pejabat struktural Disdik Aceh turut hadir Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Aceh Selatan, Banda Aceh-Aceh Besar, Aceh Barat, Aceh Barat Daya dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Subulussalam-Singkil. (Adv)