RILIS.NET, ACEH BARAT – Fajran Zain meminta kepada warga agar mengawal para generasi muda di Aceh Barat dari pengaruh NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif).
Ia juga turut mengulas tentang dampak NAPZA dan pengaruhnya terhadap kesehatan mental dan pendekatan terapetik bagi para survivor, atau pengguna yang berkeinginan untuk direhabilitasi dan ingin kembali ke dalam masyarakat.
“Kawal generasi muda Aceh Barat dari pengaruh NAPZA, karena pengaruh dan dampaknya sangat besar terhadap kesehatan mental,” kata Fajran Zain yang juga Ketua Badan Riset Aceh Institute (BRAIN), dalam acara Sosialisasi Penyuluhan Bahaya Narkoba, yang diselenggarakan oleh Pemerintahan Gampong Suak Indrapuri, di Aula Balai Gampong setempat, Kamis (16/11/23).
Secara lebih dalam ulasan ditujukan juga pada dampak kerusakan yang terjadi di area sistem saraf manusia (the limbic system) yang dengan sendirinya mempengaruhi cara pengelolaan perasaan, emosi, mood dan bahkan lebih jauh kerusakan di area broca yang mempengaruhi aspek rasionalitas dan pengambilan keputusan.
“Organ pertama dalam tubuh kita yang dirusak adalah bagian kepala, yang pada akhirnya mempengaruhi cara kita dalam mengelola emosi dan juga pengambilan keputusan” terang Fajran yang juga alumni program Magister Psikologi Kognitif dari Ball State University (BSU) Amerika.
“Belum lagi kita bahas dampak kerusakan ikutan seperti kerusakan pada paru-paru, lambung, hati/hepatitis, saluran pencernaan, dan aspek fisiologis lain,” tandas Fajran menambahkan.
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Geuchik Gampong Suak Indrapuri Syakban Lubis ini berlangsung selama 3 jam, dan diikuti oleh 40 orang peserta dari unsur pemuda dan warga desa.
Program ini merupakan program tahunan yang juga menjadi bukti kepedulian pimpinan Gampong pada nasib dan perkembangan sosial.
“Ini program rutin yang kami laksanakan terutama untuk memberi pendidikan dan pemahaman kepada warga tentang bahaya NAPZA yang sekarang sudah sangat menggelisahkan,” tegas Lubis.
Selain Fajran Zain, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber lain yaitu Kasat Narkoba Polres Aceh Barat Erwo Guntoro.
Dalam ulasannya, Kasat meminta kerjasama seluruh warga untuk melaporkan setiap hal yang mereka lihat dan menggelisahkan kepada aparat berwajib.
“Silahkan laporkan bila ada temuan dan gejala-gejala aneh, untuk kami tindak lanjuti, dan identitas pelapor akan kami rahasiakan,” saran Kasat.
Kegiatan ini ditutup dengan pernyataan komitmen peserta dalam memerangi narkoba di Gampong Suak Indrapuri, kemudian diakhiri dengan foto dan makan siang bersama. (*)