RILIS.NETRILIS.NET
  • Daerah
  • Nasional
  • Hukum
  • Ragam
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Opini
  • Olahraga
  • Politik
Facebook Twitter Instagram YouTube
RILIS.NETRILIS.NET
  • Demos
  • Health
  • Covid19
  • Buy Now
Facebook Twitter Instagram
SUBSCRIBE
  • Daerah
  • Nasional
  • Hukum
  • Ragam
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Opini
  • Olahraga
  • Politik
RILIS.NETRILIS.NET
Berita

Kasus Covid-19 Kembali Meledak, WHO Minta PSBB Ketat di Indonesia

REDAKSIBy REDAKSIJuni 19, 20212 Mins Read
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Kasus Covid-19 Kembali Meledak, WHO Minta PSBB Ketat di Indonesia Juni 19, 2021
Pemakaman jenazah korban covid-19 di TPU Srengseng Sawah, Jakarta. (Foto: CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memberikan sebuah peringatan kepada Indonesia yang saat ini mengalami peningkatan kasus Covid-19 yang cukup signifikan. Selain itu infeksi varian corona baru juga cukup mengkhawatirkan.

Mengutip Associated Press, WHO menuliskan dalam sebuah laporan bahwa Indonesia perlu melakukan pengetatan protokol kesehatan masyarakat dan tindakan sosial, termasuk pembatasan sosial berskala besar.
“Peningkatan drastis tingkat hunian tempat tidur di Indonesia menjadi perhatian utama dan memerlukan penerapan langkah-langkah kesehatan dan sosial masyarakat yang lebih ketat, termasuk pembatasan sosial berskala besar.”
“Dengan meningkatnya penularan karena varian kekhawatiran, diperlukan tindakan segera untuk mengatasi situasi di banyak provinsi,” lanjut laporan badan kesehatan PBB itu.
Indonesia sendiri melaporkan 12.600 kasus Covid-19 harian pada Kamis (18/6/2021). Secara total, 1,9 juta kasus telah tercatat dan 53 ribu kematian terjadi di negara ini sejak pandemi menyerang.
Angka infeksi ini tercatat melonjak hampir 23% baru-baru ini usai Hari Raya Idul Fitri. Kenaikan tertinggi tercatat terjadi di wilayah Kudus, Bangkalan, dan DKI Jakarta.
Sementara itu untuk infeksi varian Delta, sudah lebih dari 100 infeksi tercatat di Indonesia. Hal ini memberikan kekhawatiran lanjutan karena kenaikan infeksi virus yang pertama kali muncul di India ini juga ikut menulari nakes yang telah divaksin.
Menurut ahli epidemiologi dari Griffith University, Dicky Budiman,infeksi nakes ini mungkin saja disebabkan karena penggunaan vaksin Sinovac, dimana sejauh ini belum diketahui keampuhannya terhadap varian ini.
“Data menunjukkan mereka memiliki varian Delta dan seperti yang kita ketahui mayoritas petugas kesehatan di Indonesia terkena Sinovac padahal sejauh ini kita masih belum tahu bagaimana vaksin ini efektif di dunia nyata melawan varian Delta,” ucapnya.
Sementara itu Guru Besar FK UI, Prof Tjandra Yoga Aditama, memberikan peringatan bahwa masyarakat harus melaksanakan protokol kesehatan secara maksimal.
“Yang dapat dilakukan sekarang adalah melakukan 3 M, 3 T, dan vaksinasi secara benar-benar maksimal, bukan hanya sekedar optimal,” jelasnya.
Sumber: CNBCIndonesia.com

Baca Juga :  5 Hari Terombang Ambing di Laut, Warga Thailand Diselamatkan Nelayan Aceh Timur
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Artikel Terkait

Kepala BKKBN Aceh: Tahun 2024 Stunting Harus Turun 14 persen

Mei 23, 2023

Legalisasi Ganja Medis Masuk Program Legislasi DPR Aceh 2023

Mei 18, 2023

Plt Sekda Aceh Timur Paparkan Upaya Penurunan Stunting pada Tahun 2022

Mei 18, 2023

Catur Wulan Pertama 2023, ASN Pemerintah Aceh Donor Darah 3.058 Kantong

Mei 17, 2023

KI Pusat Tunjuk Mahfud MD Jadi Duta Keterbukaan Informasi

Mei 16, 2023

MenKopUKM Sebut Pemerintah Sedang Memperbanyak SPBU Nelayan

Mei 14, 2023

Tiga Negara Ajukan Diri untuk Jadi Mitra ASEAN

Mei 9, 2023

Polri Siapkan 2.627 Personil Amankan KTT ASEAN di Labuan Bajo

April 28, 2023

MUI Desak OKI-PBB Segera Hentikan Perang Saudara di Sudan

April 24, 2023

Densus Tangkap 6 Tersangka Teroris Lampung, 2 Tewas Ditembak

April 13, 2023
RILIS.NET
Facebook Twitter Instagram YouTube
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
© 2023 RILIS.NET All Rights Reserved

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.