ACEH TIMUR – Kenduri Jeurat (makan dan doa bersama di lokasi pemakaman) merupakan suatu tradisi yang diperingati setiap tahun, menjelang datangnya bulan suci Ramadhan, tradisi ziarah ke pemakaman secara massal ini masih berlangsung hingga saat ini.
Seperti di Desa Kuala Leuge, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, warga Desa setempat pada Jumat (10/3/2023) pagi, warga yang tak mengenal batas usia tumpah ruah berziarah di pemakaman.
Untuk menyambut tradisi ini, jauh-jauh hari oleh warga desa telah mempersiapkan acara dengan sangat matang. Mulai dari menetapkan jadwal acara, memasak hingga ziarah, gotong-royong, berdoa serta makan bersama di lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU).
Setelah membersihkan makam-makam yang ada di lokasi TPU, acara diisi dengan tahlil dan doa bersama kepada segala arwah agar diampuni dosanya oleh yang Maha Kuasa, Allah SWT, dan dilanjutkan dengan makan bersama di lokasi TPU ini.
Tradisi Kenduri Jeurat seakan telah menjadi agenda wajib setiap tahun, selain berdoa ajang ini juga menjadi ajang silaturahmi antar sesama warga desa.
Namun, seiring waktu tradisi Kenduri Jeurat ini berlahan mulai hilang ditelan waktu dibeberapa daerah, namun berbeda di disini, masyarakat Desa Kuala Leuge tetap berambisi agar tradisi adat ini tetap lestari.
Sebenarnya, tradisi kenduri jeurat telah berlangsung sejak lama, dan di Provinsi Aceh acara ini selalu dilaksanakan setiap tahunnya disejumlah daerah. Meskipun demikian, tidak diketahui secara pasti kapan tradisi ini pertama kali berlangsung di Bumi Serambi Mekkah.
Penulis: Mahyuddin Kubar