RILIS.NET, ACEH TIMUR – Sejumlah tokoh masyarakat yang selama ini memilih PA dan bekerja untuk pemenangan Partai Aceh (PA) di Peureulak, Aceh Timur mengancam tidak lagi memilih dan bekerja untuk Partai Aceh jika Anggota DPRA Martini dari Dapil Aceh Timur di PAW oleh DPP PA.
Hal itu ditegaskan oleh tokoh masyarakat setempat karena merasa kecewa terhadap keputusan yang diambil oleh para petinggi partai di Banda Aceh. Para tokoh dan pendukung PA ini berkumpul dan menyatakan sikapnya di kawasan Alue Nibong Peureulak, pada Jumat (22/7/2022).
Tgk Muhammad tokoh masyarakat yang juga pendukung Martini, dan mengaku telah bekerja sejak lahirnya Partai Aceh mengaku ia bersama tokoh masyarakat lainnya telah sepakat akan meninggalkan Partai Aceh pada Pilkada ataupun Pileg 2024 mendatang, jika DPP PA melakukan pergantian terhadap Anggota DPRA Martini.
Menurutnya, selama ini keberadaan Martini sebagai perwakilan dari perempuan sangat dirasakan manfaatnya, selain telah berkontribusi untuk untuk partai, Martini juga telah banyak membantu pembangunan Dayah dikawasan itu.
“Martini adalah perwakilan perempuan yang harus dipertahankan oleh Partai Aceh, karena selama ini kami telah banyak merasakan kepeduliannya terhadap pembangunan di bidang pendidikan agama seperti membangun Dayah-dayah dari sumber dana pokirnya,” kata Tgk Muhammad.
Selain itu, Martini juga dinilai tanpa melakukan kesalah terhadap Partai Aceh sehingga dianggap tidak pantas begitu saja meninggalkan Martini apalagi melakukan PAW begitu saja.
“Kami yang telah menjadi bagian dari Partai Aceh, dan telah bekerja sejak lahirnya Partai Aceh menolak dengan tegas jika Martini di PAW, namun jika pihak DPP PA tetap memaksakan kehendaknya, maka harus siap-siap Partai Aceh kehilangan suara terbesarnya di kawasan Peureulak,” tegas Tgk Muhammad.

Menurut para tokoh masyarakat ini, suara masyarakat Peureulak sangat menentukan untuk perolehan suara Partai Aceh pada Pemilu 2024 mendatang, apalagi masyarakat para pendukung PA di Aceh Timur pemilihnya terbanyak ada di Daerah Peureulak, untuk itu pimpinan Partai diminta jangan salah mengambil sikap jika ingin PA itu tetap kuat dan banyak suara.
“Jika memang dipaksakan kami menyatakan sikap akan mundur dan tidak lagi bekerja untuk partai Aceh pada 2024 mendatang,” tegas Tgk Muhammad yang turut diamini oleh para tokoh masyarakat lainnya.
Hal senada juga turut disampaikan oleh Tgk Joni yang juga sebagai tokoh agama dan masyarkat di Peureulak, menurutnya Martini harus dipertahankan sebagai perwakilan perempuan di parlemen Aceh (DPRA), selain telah berjasa, Martini dikenal sangat aktif dan peka terhadap aspirasi masyarakat, untuk itu dia minta agar pimpinan maupun petinggi di DPP PA untuk tidak gegabah, apalagi mengambil kebijakan yang salah.
“Kami takutkan masyarakat di Peureulak akan memboikot suara untuk PA, apagai para pendukung dan masyarakat bawah yang telah bekerja untuk partai sejak lama, akan meninggalkan Partai dan sangat merasa kecewa bila Martini diganti, kami disini jauh-jauh hari juga telah kompak dan sepakat akan meninggalkan Partai Aceh jika ini tetap dilanjutkan, untuk itu besar harapan kami agar hal itu tidak terjadi dan tolong pertahankan Martini yang selama ini telah berbuat,” harapnya. (rn/red)
Editor: Mahyuddin