RILIS.NET, ACEH TIMUR – Persatuan Wartawan Online (PWO) Aceh meminta pihak Kepolisian Resort (Polres) Aceh Timur untuk menindak tegas praktik Ilegal Drilling (pengeboran minyak secara ilegal) yang ada di daerah itu.
Hal itu disampaikan oleh Ketua PWO Hasbi Abubakar melalui rilisnya yang dikirim ke RILIS.NET pada Selasa (6/9).
Menurut Hasbi, praktik ilegal drilling ini memang telah berlangsung sejak lama, namun terkesan adanya pembiaran tanpa ada regulasi yang jelas dalam pengelolaannya, sehingga ketika ada musibah seperti kebakaran masyarakat ikut menjadi korban dan memunculkan masalah baru.
“Tempat penampungan minyak tradisional yang berada di Aceh Timur perlu ditindak oleh penegak hukum, pasalnya ilegal drilling begitu merajalela tanpa ada pengawasan yang ketat sehingga dapat mengancam jiwa masyarakat setempat, untuk itu kita minta kepada Polres Aceh Timur agar ditindak tegas,” sebut Hasbi.
Hasbi turut mengapresiasi Keberhasilan Polres Aceh Timur dalam mengungkap sejumlah kasus. “Keberhasilan Polres Aceh Timur dalam menangani kasus sangat luar biasa, perlu kita acungi jempol, untuk itu kita minta juga agar praktik ilegal itu juga turut ditertibkan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Hasbi menambahkan Sumur minyak tradisional di Aceh Timur beberapa bulan lalu juga meledak dan terbakar, yang menyebabkan satu orang meninggal serta dua lainnya terluka. Kejadian ini hampir tiap tahun terjadi karena lemahnya pengawasan.
“Terlebih lagi pada tahun 2018 Sumur minyak di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, meledak menyebabkan 11 orang tewas dan lebih dari 40 orang lainnya terluka-luka,” tambah Hasbi.
Dikatannya peristiwa itu terjadi karena pengeboran sumur liar atau illegal drilling yang dilakukan oleh warga tanpa ada pengawasan dan regulasi yang jelas, sehingga perlu diawasi agar peristiwa serupa tak terulang kembali.
“Kita sangat berharap seluruh unsur yang menangani hal ini tidak menutup mata, sehingga dibutukan upaya-upaya strategis guna melegalkan drilling tersebut, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” harapnya. (rn/red)
Editor: Mahyuddin


