RILIS.NETRILIS.NET
  • Daerah
  • Nasional
  • Hukum
  • Ragam
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Opini
  • Olahraga
  • Politik
Facebook Twitter Instagram YouTube
RILIS.NETRILIS.NET
Facebook Twitter Instagram
KONTAK
  • Daerah
  • Nasional
  • Hukum
  • Ragam
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Opini
  • Olahraga
  • Politik
RILIS.NETRILIS.NET
Berita

Staf Uni Eropa Diduga Ditahan di China 8 Bulan Tanpa Penjelasan

REDAKSIBy REDAKSIMei 1, 20222 Mins Read
Staf Uni Eropa Diduga Ditahan di China 8 Bulan Tanpa Penjelasan Mei 1, 2022
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Staf Uni Eropa Diduga Ditahan di China 8 Bulan Tanpa Penjelasan Mei 1, 2022
Staf Uni Eropa diduga ditahan di China selama 8 bulan sejak September 2021 lalu. Tapi Uni Eropa belum menerima informasi resmi terkait penangkapan itu. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino).

Jakarta – Staf Uni Eropa terungkap ditahan di China selama delapan bulan sejak September 2021 lalu. Blok tersebut menyatakan sejauh ini belum menerima informasi resmi terkait penangkapan itu.

“Meskipun banyak permintaan kami kepada otoritas China, sejauh ini kami belum diberi tahu soal tuduhan atau tuduhan khusus. Kami akan terus bertanya sampai kami mendapat jawaban yang tepat,” kata Juru Bicara Uni Eropa, Nabila Massrali, dikutip AFP.
Uni Eropa telah mengirim tiga komunikasi tertulis ke pihak China untuk minta informasi lebih lanjut soal tuduhan itu. Mereka juga meminta agar staf itu diberi kebebasan memilih pengacaranya.
Sebelumnya, Media Prancis, Le Monde, melaporkan seorang pekerja IT yang diidentifikasi sebagai An Dong ditangkap karena dicurigai memicu pertengkaran dan provokasi.
Tuduhan itu kerap digunakan untuk meredam perbedaan pendapat. Mereka yang menjadi korban tuduhan ini bisa dibui maksimal lima tahun.
Warga kebangsaan China itu dilaporkan ditangkap di provinsi Sichuan, ribuan kilometer dari Beijing. Kasus ini merupakan contoh langka penangkapan diplomat Barat di China.
Kasus yang berkaitan dengan diplomat Barat sebetulnya bukan kali pertama.
Mantan staf lokal Konsulat Inggris di Hong Kong, Simon Cheng, mengklaim ia ditangkap selama 15 hari dan disiksa polisi China saat perjalanan bisnis ke negara itu pada 2019 lalu.
Mantan diplomat Kanada, Michael Kovrig, juga dibui nyaris tiga tahun di China dengan tuduhan mata-mata. Tindakan ini sebagai bentuk balasan Beijing usai eksekutif Huawei Meng Wanzhou ditangkap dengan tuduhan penipuan.
Kovrig kemudian dibebaskan pada September 2021 lalu.
Hubungan Uni Eropa dan China tak baik-baik saja sejak pandemi Covid-19.
Blok Eropa itu menuduh Beijing melakukan embargo perdagangan tak resmi dari Lithuania usai pemerintahan Vilnius mengizinkan Taiwan membuka kantor kedutaan di sana.
Baru-baru ini, UE memperingatkan China agar tak memberikan dukungan militer atau keuangan ke Rusia menyusul invasi yang dilakukan di Ukraina.
Sumber: CNN Indonesia
Baca Juga :  China Daratkan Pesawat Ruang Angkasa yang Bersejarah di Mars
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Artikel Terkait

Salmawati Ditetapkan Sebagai Anggota DPRA Pengganti Ismail A Jalil

April 14, 2025

Al-Farlaky Akan Dilantik Sebagai Bupati Aceh Timur pada Rabu

Maret 16, 2025

Menang di MK, Al-Farlaky Ajak Semua Pihak Bangun Aceh Timur

Februari 24, 2025

400 Personel Amankan Penetapan Mualem – Dek Fadh Sebagai Gub dan Wagub

Januari 9, 2025

Om Bus Batal Gugat Hasil Pilkada Aceh ke MK

Desember 11, 2024

Bertemu Mualem, Presiden Prabowo Titip Salam untuk Rakyat Aceh

Desember 9, 2024

Lautan Manusia Banjiri Kampanye MUALEM dan AZAN di Peureulak 

November 21, 2024

Al-Farlaky Teken Kontrak Politik di Depan Ribuan Masyarakat Idi Tunong

November 21, 2024

Debat Pilgub Aceh Ricuh, Diduga ini Penyebabnya

November 19, 2024
RILIS.NET
Facebook Twitter Instagram YouTube
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
© 2025 RILIS.NET All Rights Reserved

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.