RILIS.NET, ACEH TIMUR – Sejumlah warga di Kota Idi Rayeuk, yang melintasi jalan simpang Dusun Amiruddin, Desa Tanoh Anou serta para pelintas jalan Simpang Koramil Idi Rayeuk mengeluh akibat pencemaran oleh air parit yang mengenangi jalan.
Air berwarna hitam yang berbau tak sedap itu diduga berasal dari limbah usaha rumah makan King Fried Chicken yang beroperasi di kawasan Desa Tanoh Anou, tepatnya dilintasan Jalan Medan – Banda Aceh.
Salah seorang warga yang mendiami kawasan itu menuturkan, sebelumnya warga sekitar merasa tidak pernah mengalami luapan air comberan di bandan jalan, namun semenjak adanya usaha itu tak jarang pencemaran di lingkungan sekitar kerab terjadi, diduga akibat tersumbatnya parit jalan hasil pembuangan limbah ayam dari usaha itu.
“Sebelumnya tidak pernah terjadi, semenjak adanya usaha Fried Chicken itu parit disini tersumbat,” kata Kak Ros warga di lingkungan Dusun Amiruddin, yang turut diamini oleh Ana, Selasa (7/2).
Warga lainnya bernama Yus yang ada diseputaran kawasan Simpang kantor Pos Idi Rayeuk itu juga mengeluh akibat luapan air parit yang berbau tajam itu mengenangi jalan. Hal senada juga disampaikan oleh pelintas jalan yang menggunakan sepeda motor, menurutnya air parit itu bukan tidak mungkin mengandung najis, bila saat pengendara percikannya bisa terkena pakaian.
“Selain mencemari lingkungan percikannya juga mungkin bisa membuat pakaian bernajis. Untuk itu kita minta pihak berwenang agar segera dapat menertibkan,” harap warga yang melintasi lokasi ini pada Selasa.
Sementara itu pengusaha King Fried Chicken di Kota Idi Rayeuk Husaini yang dikonfirmasi media ini menuturkan, sebelumnya dirinya dan sejumlah pekerja telah pernah melakukan gotong-royong untuk membersihkan parit yang tersumbat.
Bahkan, sambung Husaini dirinya juga telah pernah menyuruh pihak DLHK dengan memberikan sejumlah uang saat dilakukan penyemprotan, sebut Husaini yang mengaku baru saja tiba di Kota Idi dari Banda Aceh.

Untuk informasi kali ini sambung Husaini, dirinya akan mengecek kembali dimana lokasi yang terjadi penyumbatan itu, dan dia juga mengaku akan melakukan pembersihan kembali secara bersama-sama.
“Saya baru sampai dari Banda Aceh, saya akan mengecek dulu dimana, jika memang benar kita akan bersihkan secara bersama-sama,” tambahnya.
Kepala Dusun Amiruddin Furqan mengaku juga telah pernah melakukan pembersihan dilokasi itu, hal itu dilakukan setelah adanya laporan dari warga yang mengeluh akibat adanya penyumbatan parit lorong jalan.
“Kita akan menyampaikan kembali, saya dengar izinnya juga mau habis, kalau memang mau disambungkan kita minta agar pihak pengusaha tetap menjaga kebersihan lingkungan,” sebut Kepala Dusun Amiruddin, Selasa (7/2).
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Aceh Timur M Yunus mengatakan, pihaknya mengaku akan mendatangi pemilik usaha King Fried Chicken pada Rabu besok, dan akan memperingatkan pemiliki usaha itu untuk tetap mengutamakan kebersihan lingkungan.
“Kepada pengusaha kita tetap minta agar mengutamakan kebersihan lingkungan agar tidak tercemar dan mengganggu warga sekitar. Sesuai dengan keluhan warga, besok anggota kita akan mendatangi lokasi dan seraya memperingatkan, jika masih membandel maka kita akan mengeluarkan rekomendasi kepihak perizinan,” pungkas M Yunus. (rn/red)