ACEH TENGAH – Jurnalisa salah seorang wartawan di Kabupaten Aceh Tengah, ia mengaku diancam dibunuh oleh pengawas proyek yang ada dikawasan itu.
Berdasarkan keterangan Jurnalisa, sebelumnya ia meliput kegiatan pembangunan proyek Pasar Rejewali Sejahtera di Kecamatan Ketol, Aceh Tengah, pada Kamis (10/11), kemarin.
Wartawan harian Rakyat Aceh ini juga mengaku hasil karya jurnalistiknya dimuat di media online lokal kabargayo.com dengan judul “Proyek Pengerjaan Pasar Rejewali Ketol Diduga Dikerjakan Asal Jadi dan Lambat, Anggaran Fantastis,”
Namun untuk Media Cetak Harian Rakyat Aceh tambah Jurnalisa, akan terbit pada Kamis besok. “Kalau di media cetak Harian Rakyat Aceh, besok akan terbit,” sebutnya.
Usai meliput kegiatan itu, lalu pada Kamis, sekitar pukul 08.00 WIB ia mengaku didatangi oleh dua orang pria ke rumah miliknya.
“Pada saat itu mereka menggedor pintu gerbang, lalu saya keluar, wajah mereka terlihat marah, mereka bahkan mencoba memukul saya,” katanya.
Ia menambahkan, saat kejadian istrinya turut keluar dan melerai. Dan satu orang dianta itu justru berteriak dengan nada pengancaman.
“Saat kejadian itu, istri saya keluar dari rumah untuk berusaha melerai. Satu orang pria saat itu berteriak, “kamu tidak tau berurusan dengan siapa, kubunuh nanti kamu,” kata Jurnalisa, meniru ancaman yang dilontarkan pelaku.
Menurut Jurnalisa, ancaman bunuh terhadap dirinya disampaikan secara berulang-ulang dan itu membuat dirinya tidak nyaman.
“Saya merasa terancam dengan ucapan itu, saat ini saya sedang membuat laporan polisi ke Polres Aceh Tengah,” kata dia.
Jurnalisa mengaku berita yang dibuat dirinya telah memenuhi unsur kode etik jurnalistik lantaran adanya konfirmasi kepada pihak rekanan.
“Saya mengenal kedua orang itu, yang saya ketahui satu dari dua orang itu bernama Rahmat yang merupakan pengawas lapangan proyek tersebut,” ucap Jurnalisa. (rn/rd)




