RILIS.NET, ACEH TIMUR – Tiga warga Aceh Timur menjadi tersangka dalam kasus penyelundupan etnis Rohingya. Dari ketiga tersangka satu orang berhasil diamankan, sedangkan dua lainnya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) termasuk satu orang oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Kapolres Aceh Timur AKBP Andy Rahmansyah dalam keterangan yang dikutip RILISNET pada Rabu, 22 November mengatakan, ketiga tersangka yakni KW (27), Warga Desa Dama Pulo Sa, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur .
Tersangka KW ini diamankan oleh polisi usai kedapatan membawa imigran rohingnya sebanyak 36 orang ke tujuan yang belum diketahui. Hal itu berdasarkan keterangan KW bahwa komunikasi dirinya terputus dengan pihak yang membayar, karena keburu kedapatan oleh petugas.
Kapolres menambahkan, sopir pengangkut Rohingya ini dibayar dengan upah sebesar Rp15 juta rupiah, jika para imigran gelap ini sampai ketujuan.
“Mereka dibayar upah jika sampai ke tujuan sebesar Rp15 juta rupiah, sementara KW baru menerima Rp3 juta sudah dipakai Rp500 ribu rupiah untuk mengisi minyak,” terang Andy Rahmansyah.
Tak hanya KW tersangka lainnya yaitu berinisial L (27), warga Desa Bunot, Kecamatan Darul Aman, serta satu orang oknum PNS berinisial I (50), warga Desa Ulee Ateung, Kecamatan Madat, Aceh Timur.
Menurut Kapolres Aceh Timur, L ini berperan sebagai orang yang menyuruh KW untuk menjemput etnis rohingnya, sedangkan I berperan orang yang menunjukkan letak rohingnya kepada KW, yang menganggur para imigran menggunakan truck diesel berwarna kuning.
“Akibat perbuatannya, pelaku disangkakan pasal 120 ayat 1 dan 2 undang-undang keimigrasian nomor 6 tahun 2011 tentang keimigrasian. Dan atau pasal 2 ayat 1 JO pasal 6 JO pasal 10 undang-undang Republik Indonesia nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang, dengan ancaman paling lama 15 tahun penjara,” sebut Kapolres.
Diberitakan sebelumnya, satu unit truck berwarna kuning tanpa nomor polisi diamankan oleh Polisi di Kecamatan Madat, Aceh Timur pada Minggu (19/11/2023), dini hari.
Truck itu mengangkut 36 orang etnis Rohingya yang diduga akan diselundupkan ke luar Aceh. Dari 36 etnis Rohingya terdiri dari laki-laki, perempuan dan juga anak-anak yang masih dibawah umur.
Usai diamankan kemudian, para imigran gelap itu diamankan di gelanggang olahraga (GOR), tepatnya di lapangan futsal yang ada di komplek Idi Sport Centre (ISC).
Namun, pada Rabu, 22 November 2023 seluruh pengungsi asal Rohingya ini akhirnya dipindahkan ke Lhokseumawe. (rn/red)
Editor: Mahyud




