Foto: Massa HMI bakar ban di flyover Slipi (Rahel/detik) |
rilisNET, Jakarta – Sekelompok massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berunjuk rasa di flyover Slipi, Jakarta. Massa berorasi dan melakukan aksi bakar-bakar ban.
Pantauan Tidak lama kemudian massa membakar dua buah ban di dekat kawat berduri. Seorang polisi lalu mengambil APAR dan memadamkan api.
Massa pun meneriaki polisi. “Woooyyy!!,” teriak massa.
Tidak berhenti sampai situ, massa kemudian membakar kembali ban tersebut. Mereka merobek dus air mineral lalu menyimpannya di atas ban, lalu dibakar.
Orator juga memprotes penyekatan yang dilakukan polisi. Polisi dinilai menghalang-halangi masyarakat yang hendak menyampaikan aspirasinya.
“Kita mau masuk ke gedung rakyat kok kita dihalang-halangi? Kenapa harus dihalangi?,” teriak orator.
Massa kemudian meneriakkan yel-yel, mendesak polisi untuk membuka barikade dan memberi mereka jalan ke DPR.
“Buka…buka…buka jalannya. Buka jalannya sekarang juga,” teriak mahasiswa.
Hingga pukul 16.30 WIB demo masih berlangsung. Situasi masih kondusif. Sejumlah polisi bersiaga di lokasi mengamankan aksi demo tersebut.
Jumat (27/9/2019) pukul 16.00 WIB, massa datang dari arah Slipi, Jakarta Barat. Mereka hendak ke DPR, namun polisi telah menyekat lokasi dengan beton dan kawat berduri.
Para mahasiswa itu membawa sejumlah poster bertuliskan ‘Pak Presiden Kami Tidak Butuh Sepeda yang Kami Butuhkan adalah Keadilan’. Ada juga poster bertuliskan ‘Kanda Dinda Rela Make Up Luntur Asalkan Keadilan Tidak Luntur’.
Massa membawa mobil komando yang dilengkapi pengeras suara. Dari atas mobil, seorang orator berorasi menyuarakan tuntutannya.
“Kita sampaikan aspirasi untuk didengar, sepakat kawan? Kita di sini sebagai Himpunan Mahasiswa Indonesia,” ujar orator.
Tidak lama kemudian massa membakar dua buah ban di dekat kawat berduri. Seorang polisi lalu mengambil APAR dan memadamkan api.
Massa pun meneriaki polisi. “Woooyyy!!,” teriak massa.
Tidak berhenti sampai situ, massa kemudian membakar kembali ban tersebut. Mereka merobek dus air mineral lalu menyimpannya di atas ban, lalu dibakar.
Orator juga memprotes penyekatan yang dilakukan polisi. Polisi dinilai menghalang-halangi masyarakat yang hendak menyampaikan aspirasinya.
“Kita mau masuk ke gedung rakyat kok kita dihalang-halangi? Kenapa harus dihalangi?,” teriak orator.
Massa kemudian meneriakkan yel-yel, mendesak polisi untuk membuka barikade dan memberi mereka jalan ke DPR.
“Buka…buka…buka jalannya. Buka jalannya sekarang juga,” teriak mahasiswa.
Hingga pukul 16.30 WIB demo masih berlangsung. Situasi masih kondusif. Sejumlah polisi bersiaga di lokasi mengamankan aksi demo tersebut.
Sumber: DETIK