Panglima TNI Serahkan KRI Alugoro-405 ke Koarmada II (Foto: Dok. Istimewa) |
“KRI Alugoro-405 yang baru saja diresmikan sebagai komponen kekuatan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT), KRI Alugoro-405 juga menjadi bagian penting dan tidak terpisahkan dari kemampuan pengendalian laut dan kemampuan anti akses TNI Angkatan Laut khususnya di wilayah perbatasan dan perairan rawan selektif, seperti Laut Natuna Utara dan Laut China Selatan,” ujar Hadi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/4/2021).
Acara serah terima KRI Alugoro-405 ini dilakukan di Fasilitas Pelabuhan (Faslabuh) TNI AL Selat Lampa, Ranai Kepulauan Riau. Selain melakukan persemian KRI Alugoro-405, Hadi juga mengukuhkan Letkol Laut (P) Ahmad Noer Taufik menjabat sebagai Komandan KRI pertama.
Dalam acara tersebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, serta para Pejabat Utama Mabes TNI, Mabes Polri dan Mabes Angkatan.
Hadi menuturkan pemilihan tempat di Natuna, menjadi simbol kesungguhan dan kesiapan TNI untuk menegakkan kedaulatan negara di laut.Menurutnya kesiapan fasilitas labuh di Natuna menambah jangkauan operasi kekuatan laut hingga ke Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia.
“Kesiapan fasilitas labuh di Natuna yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan ini, akan menambah operational reach atau jangkauan operasi kekuatan laut kita hingga ke Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia,” ungkapnya.
“Oleh karena itu,mulai saat KRI Alugoro-405 masuk ke jajaran Satuan Kapal Selam Koarmada II, maka telah tiba waktunya untuk melaksanakan tugas di laut. Dan pengukuhan Komandan KRI Alugoro-405 yang baru saja kita saksikan bersama, menandai dimulainya tugas pengabdian para prajurit Hiu Kencana untuk mengemban tugas mulia menegakkan kedaulatan negara di laut,” sambungnya.
Menurut Hadi, kapal selam menjadi kekuatan pemukul strategis yang sangat diperhitungkan dalam peperangan modern. Dia mengatakan kemampuan mengintai dan menyerang tanpa terdeteksi menjadi hal yang harus diperhitungkan.
“Kemampuannya untuk mengintai dan menyerang sasaran tanpa terdeteksi menjadi kombinasi mematikan yang harus diperhitungkan dalam kalkulasi tempur lawan,” ujarnya.
Masih di Natuna, Hadi juga melakukan kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Markas Komando Gugus Tempur Laut Koarmada I sebagai Komando Pelaksana Operasi Tempur di kawasan barat Indonesia dan Posko Keamanan Laut Terintegrasi. Markas ini disebut akan menjadi bagian dari penguatan Satuan TNI Terintegrasi di Natuna.
“Saya apresiasi yang tinggi kepada TNI Angkatan Laut yang telah melaksanakan berbagai pembangunan infrastruktur untuk mendukung pelaksanaan tugas di wilayah perairan Natuna dan menjadi perkuatan bagi Satuan TNI Terintegrasi di Natuna,” tuturnya.
Sumber: detiknews