RILIS.NET, LANGSA – Setelah satu tahun berjalannya pendidikan bagi mahasiswa di kampus Universitas Sains Cut Nyak Dhien (USCND) Langsa, para mahasiswa mengaku belum juga mendapatkan seragam dan Almamater dari pihak manajemen kampus.
Salah seorang mahasiswa USCND Langsa yang tidak mau disebut namanya kepada rilis.net pada Rabu (21/12) mengatakan, bahwa manajemen Kampus dianggap tidak becus terkait hal itu.
“Manajemen kampus sudah tidak becus, sampai saat ini kami belum juga menerima seragam dan Almamater yang dijanjikan, walau sudah membayar lunas,” kata salah seorang mahasiswa USCND Langsa.
Menurutnya, informasi terkait hal ini seperti ditutupi, dan terkesan USCND Langsa selalu melepaskan tanggungjawab saat mahasiswa mempertanyakan persoalan perlengkapan kuliahnya itu.
“Keasyikan mengajarkan pendidikan demokrasi, pihak kampus justru dituding menutup informasi publik. Hal ini terbukti dengan tidak adanya transparansi, seperti anggaran kampus,” sebutnya mahasiswa ini dengan ketus.
Mahasiswa juga mengaku, walau sudah setahun biaya seragam telah dibayar lunas, namun mereka belum menerima baju seragam dan almamater. “Selain itu, fasilitas pun tidak sesuai dengan yang dijanjikan pihak manajemen kampus,” lanjutnya.
Fasilitas seperti sarana olahraga, perpustakaan dan ruang perkuliahan yang tidak sesuai, diduga ada permainan pada pengelolaan dana kampus karena tidak adanya transparansi.
“Sebenarnya USCND Langsa tidak layak disebut sebagai universitas, tetapi lebih layaknya dikatakan sebagai sekolah kejuruan,” tambah mahasiswa ini.
Sementara itu, Rektor USCND Dr Desi Sri Paska Dari Sembiring SP SE MSi, saat dikonfirmasi media ini via pesan WhatsApp menyarankan agar hal itu ditanyakan dengan Wakil Rektor (Warek) ll.
“Terkait seragam dan Almamater mahasiswa langsung saja koordinasi dengan Wakil Rektor II, karena itu urusan beliau,” terang Dr Desi Sri Pasca.
Menurutnya terkait dengan seragam sudah ada penyelesaian dari Warek ll. Sedangkan terkait dengan keuangan USCND terpusat dengan Yayasan.
“Saya rasa semua sudah ada penyelesaian dari Warek II dan mahasiswa langsung saja jumpai beliau. Sedangkan terkait dengan keuangan USCND semuanya terpusat ke Yayasan,” ucap Desi menambahkan.
Sementara itu Warek II USCND Langsa, Retno Utari SSi MSi yang turut dikonfirmasi RILIS.NET mengatakan, bahwa seragam dan almamater sudah ada di kantornya. Namun, belum ada mahasiswa yang mengambilnya.
Ia juga berdalih bahwa para mahasiswa sudah setahun lebih tidak memberikan ukuran seragam ke pihaknya, sehingga hal itu juga menjadi kendali pihak kampus.
“Saya juga sudah cek ke tukang jahit, siapa saja mahasiswa yang belum ambil seragam dan Almamater. Kalau bisa janganlah dimediakan, kan mahasiswa bisa klarifikasi ke saya dan bisa minta langsung punya mereka”, sebut Retno.
Terkait tunggakan manajemen USCND kepada pihak penjahit, sehingga menjadi penyebab mahasiswa yang sudah melunasi semua biaya ke pihak kampus tapi belum menerima seragam, Retno mengakui bahwa tunggakan tersebut untuk mahasiswa yang baru tahun 2022.
“Memang untuk tahun 2022 ini ada tunggakan tahap II sebesar 40 juta yang belum dibayar kepada pihak penjahit, namun diusahakan dalam bulan ini sudah dilunasi,” pungkas Retno. (rn/skm)
Penulis: Sukma MT
Editor: Mahyuddin