RILIS.NET, ACEH TENGAH – Sebanyak 100 Tim Pendampinga Keluarga (TPK) di Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh,l mendapatkan pembinaan dari Satgas Percepatan Penurunan Stunting (PPS) Aceh pada Rabu 14 Juni 2023. Kegiatan ini dalam rangkaian Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 Tahun 2023.
Hadir membuka kegiatan tersebut, Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh, Husni Thamrin, SE, MM, Koordinator Bidang ADPIN, Drs Saflawi TR MM, Koordinator Program Manager PPS Aceh Dr drh Iskandar Mirza MP, dan Kepala OPD KB Aceh Tengah, Alam Syuhada.
Dalam sambutannya Plt. Kaper BKKBN Aceh, Husni Thamrin mengatakan, penanganan Stunting harus dilakukan secara paripurna, komperhensif, terpadu dan bersifat multisektor dengan mengintensifkan pendampingan terhadap keluarga yang beresiko melahirkan bayi berisiko Stunting.
Menurutnya, pendamping keluarga merupakan salah satu strategi pemerintah di dalam percepatan penurunan stunting. Untuk itu kata Husni Thamrin, sebagai ujung tombak dalam penyelenggaraan percepatan penurunan stunting, TPK memiliki peran penting karena pendampingan yang diberikan merupakan upaya agar segenap intervensi sepesifik dapat sampai kepada penerima manfaat, sehingga angka prevalensi stunting bisa tercapai 14 persen pada 2024.
“Tugas TPK adalah melaksanakan pendampingan kepada sasaran prioritas meliputi penyuluhan, fasilitasi, pelayanan rujukan serta fasilitasi penerimaan program bantuan sosial dan pengamatan berkelanjutan untuk mendeteksi dini faktor risiko Stunting,” kata Plt Kaper.
Selanjutnya, ia mengatakan, kolaborasi dari masing-masing unsur dalam hal ini bidan, kader PKK, serta kader KB, diharapkan dapat menjadi katalisator percepatan penurunan Stunting di Aceh dan khususnya Kabupaten Aceh Tengah.
Koordinator Bidang ADPIN, Saflawi TR, menambahkan, 100 tim pendamping keluarga yang menghadiri kegiatan Pembinaan TPK Oleh Satgas PP Aceh Dalam Rangka Memperingati Harganas ke-30 Tahun 2023, bertujuanMl memonitoring dan meningkatkan pemahaman TPK terkait situasi terkini Stunting. Serta penguatan kapasitas dalam pendampingan lima sasaran pendampingan.
“Kegiatan pembinaan ini juga memberi motivasi kepada tim pendamping keluarga, hingga bisa bekerja lebih maksimal lagi. Harapannya, setelah pembinaan ini, kapasitas TPK meningkat dan bertambahnya motivaei dalam mendampingan sasaran beresiko stunting,” jelas Saflawi.
Sementara itu, Kepala OPD KB, Alam Syuhada, menjelaskan, 100 TPK yang mendapatkan pembinaan, diharapkan dapat menginplementasikan dan mengedukasi keluarga yang didampinginya.
“Cegah stunting kita mulai dari hulu, dari Cating, Ibu Hamil, Ibu nifas, Ibu menyusui, hingga batuta dan balita. Peran aktif para pendamping keluarga sangat kita perlukan di dalam mengedukasi keluarga, bahwa stunting bisa dicegah,” kata Alam Syuhada.
Kepala OPD KB Aceh Tengah menyebutkan di wilayahnya ada 1.050 TPK. Para tim pendamping keluarga tidak saja mendapatkan pembinaan juga diorientasi yang meliputi konsep dasar Stunting dan 1000 HPK, mekanisme kerja TPK, penggunaan aplikasi Elsimil, peran strategis kampung keluarga berkualitas, dan komunikasi antar pribadi pendampingan keluarga. (rn/rl)