RILIS.NET, ACEH TIMUR – Dua warga di lingkar tambang PT Medco E&P Malaka mengalami muntah-muntah dan terpaksa harus dilarikan ke puskesmas setempat guna mendapatkan perawatan medis, Kamis (15/12/2022).
“Yang saya tahu ada dua ibu-ibu yang harus dilarikan ke UGD Puskesmas setelah mencium bau busuk lalu muntah-muntah, bau busuk tersebut muncul dari kilang gas PT Medco,” kata Muhammad Nuraqi, salah seorang warga sekitar lokasi kejadian pada Kamis.
“Menurut info, korban yang terpapar bau busuk lalu muntah lebih dari tiga orang. Tapi yang saya tahu baru tiga orang,” ujarnya.
Nuraqi menyebutkan, peristiwa ini bukan yang pertama sekali terjadi, sebelumnya warga juga telah menjadi korban keracunan dari perusahaan pengelola gas tersebut. Menurutnya, bau busuk yang menyebabkan warga lingkar tambang muntah, mual dan pusing telah terjadi sejak April 2019.
Waktu itu anak-anak berumur 7-8 tahun yang tinggal di Desa Blang Nisam ada yang pingsan. Setelah April, kata Nuraqi, pada Mei 2019 warga kembali menciun bau busuk hingga membuat sejumlah masyarakat melakukan demo di gate satu PT Medco.
“Dan pada Juli 2019 tim dari PSKBL IPB yang melakukan observasi bau busuk pada desa-desa lingkar tambang telah melakukan presentasi digedung DPRK Aceh Timur dihadapan GM PT Medco EP Malaka, Polres, Keuchik-keuchik dilingkar tambang serta tokoh-tokoh masyarakat dan sejumlah undangan lainnya. Hasil investigasi yang dilakukan tim tersebut diketahui sumber bau busuk tersebut berasal dari PT Medco yang tengah mengelola minyak dan gas bumi di Aceh Timur,” sebut Nuraqi.
Selanjutnya, kata dia, dampak negatif dari PT Medco juga dirasakan oleh warga Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam pada Jum’at 9 April 2021, 250 jiwa terpaksa di ungsikan ke kantor camat dan 11 warga lainnya harus dirawat di RSUD Zubir Mahmud karena mengalami mual dan muntah setelah mencium bau menyengat dari operasional PT Medco EP Malaka.
Tidak sampai disitu, pada Mei 2022 warga kembali mencium bau busuk dari kegiatan pencucian sumur gas lokasi JR 74/cluster 2 setelah meledaknya tabung yang menimbulkan suara menggelegar. Kemudian pada 3 November 2022 warga Desa Alue Itam juga mencium bau busuk dan salah seorang warga mengalami Muntah-muntah.
“Paparan bau busuk dari perusahaan Medco terus meresahkan masyarakat lingkar tambang, khusus bulan ini mulai tanggal 12 hingga 15 warga Desa Blang Nisam, Alue Ie Mirah, Suka Makmu dan Jambo Lubok diinfokan merasakan pusing, mual dan sesak akibat bau busuk yang disebut-sebut muncul dari kilang PT Medco,” ungkapnya. “Kilang gas tersebut berproduksi sejak maret 2018,” tambah warga yang mendiami Desa di lingkar tambang Blok A ini.
Sementara, pihak PT Medco E&P melalui bagian Humasnya yang dihubungi RILIS.NET pada Kamis, belum memberikan tanggapannya terkait ada warga yang diduga keracunan gas dari tambang perusahaan itu. Begitupun pesan singkat yang dikirim media ini, belum terjawab hingga berita ini ditayang. (rn/red)
Editor: Mahyuddin