LHOKSEUMAWE – Pemerintah Aceh memberikan dukungan penuh kepada Universitas Malikussaleh (Unimal) untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing. Lulusan Unimal sangat dibutuhkan Aceh untuk mengisi pembangunan di Tanah Rencong.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Bustami, saat memberikan sambutan dalam acara Dies Natalis Unimal ke-54 yang dihadiri Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Mhafud MD, di Gor ACC Cunda, Senin, (12/6/2023).
“Keberadaan Unimal harus memiliki andil dalam mempersiapkan dan melahirkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berdaya saing, inovatif serta berkarakter utamanya dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompetitif,” kata Bustami.
Sekda menjelaskan, SDM yang dihasilkan Unimal harus ikut berpartisipasi dalam pengelolaan sumber daya alam melimpah yang dimiliki Aceh. Pengelolaan tersebut perlu dilakukan secara digitalisasi dan hilirisasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Pendidikan sebagai salah satu fokus dari Pemerintah Aceh tentu akan terus diberikan perhatian serius sehingga pendidikan yang manjadi bagian penting dalam kaitannya sebagai investasi bagi SDM berkualitas harus ditangani dengan!komitmen dan kesungguhan,” ujar Bustami.
Sekda mengatakan, Pemerintah Aceh akan selalu menempatkan Unimal sebagai mitra strategis dengan membangun kolaborasi dan memberikan kesempatan untuk ambil bagian dalam membangun dan memajukan Aceh.
Sementara itu, Menko Polhukam RI, Mohammad Mahfud MD saat menyampaikan orasi dalam acara Dies Natalis ke-54 Unimal sempat menyinggung terkait situasi Indonesia saat ini.
Dalam awal sambutannya, Mahfud menyebut negara Indonesia saat ini sedang sakit.
“Saudara, saya ingin mulai dengan satu statement yang kadang kala mengagetkan,” kata Mahfud.
Mahfud mengatakan, Indonesia sekarang ini sekarang sedang dilanda oleh penyakit yang sangat berbahaya yakni penyakit korupsi. Eks Ketua MK itu kemudian mengungkap jumlah koruptor di Indonesia yang mencapai ribuan.
“Jumlahnya 1.200 orang. Jadi banyak kejahatan, dari 1.200 koruptor, 87 persen merupakan lulusan sarjana atau 1.044 orang dari koruptor itu adalah sarjana,” kata dia.
Meski begitu, Mahfud mengatakan jumlah koruptor itu tidak sebanding dengan jumlah kaum terpelajar di Indonesia. Sebab, masih banyak sarjana yang bersih dan tidak menjadi koruptor.
“Dari 17 juta sarjana, koruptornya hanya 1.044 berarti itu 0,0006 persen. 1 persen masih pecah,” kata Mahfud.
Oleh sebab itulah, Mahfud berpesan kepada segenap sivitas akademik dan mahasiswa Unimal untuk membangun peradaban yang lebih baik. Ia mengatakan, memajukan peradaban merupakan salah satu tugas universitas.
Mahfud menjelaskan, penyelenggaraan pendidikan harus dilandaskan pada iman dan ketakwaan.
“Mari kita bangun negara ini menuju peradaban baru menjadi masyarakat madani seperti yang dibangun oleh Nabi Muhammad,” ujar Prof Mahfud.
Pelaksanaan Dies Natalis ke-54 Unimal dilakukan dalam Rapat Terbuka Senat yang dipimpin oleh Rektor Unimal, Prof. Dr. Herman Fitra. Selain civitas akademik dan mahasiswa, acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah unsur Forkopimda Aceh dan Forkopimda Kota Lhokseumawe.
Diantaranya adalah Kajati Aceh, Bambang Bachtiar, Rektor USK, Prof. Marwan, Pj Walikota Lhokseumawe, Imran dan sejumlah pejabat terkait lainnya. (rn/rl)