RILIS.NET, ACEH TIMUR – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Peusada di Kabupaten Aceh Timur dituding oleh warga sedang melakukan pencitraan besar-besaran ke publik.
“Seakan-akan Direktur di perusahaan berplat merah itu telah sukses mengatasi kesulitan air bersih di Ibukota Kabupaten Aceh Timur. Padahal, warga di Peureulak seperti di Desa Kuala Leuge sudah dari semenjak belum memasuki Hari Raya Idul Fitri sudah menderita, dan tidak mendapatkan kelancaran air bersih dari PDAM Tirta Peusada ini,” sebut tokoh pemuda yang juga warga Kuala Leuge Marsudi Suid. Minggu (7/5/2023).
Marsudi menambahkan, kesulitan air tak hanya dirasakan di sejumlah desa di Peureulak, berdasarkan informasi yang dia terima kendala Air bersih juga dirasakan di Seuneubok Baro, Peureulak Barat, Ranto Peureulak dan juga Serbajadi.
Bahkan tambah Marsudi, persoalan air bersih yang terjadi ini seakan seperti tidak berujung dari waktu ke waktu. Dan tak jarang keluhan warga ini sering ditutupi dengan melakukan pencitraan disejumlah media masa dan media sosial, tanpa terjun langsung ke tengah masyarakat dan menyerap aspirasinya.
“Masyarakat sudah panik, air itu kebutuhan hidup sehari-hari, coba bayangkan bagaimana kehidupan kami jika tanpa air, mau mandi, cuci bahkan untuk berwudhu saja tidak ada air, ya terpaksa harus beli. Saya rasa bukan saja di sini, warga di Peureulak Barat juga maupun di tempat lain juga sama menderitanya kalau kesulitan air bersih, yang ironisnya lagi kami yang dekat sungai Peureulak sumber air dari PDAM ini tidak mendapatkan pelayanan maksimal, malah air dilancarkan ke Kota Idi Rayeuk, ini kan sama saja seperti menampakkan kesuksesan di depan ‘raja’ kondisi sebenarnya tertutupi,” tandasnya.
Marsudi juga meminta, agar pihak terkait dapat membantu keluhan warga di Kuala Leuge, begitupun warga lainnya seperti di Peureulak Barat yang sedang mengalami kesulitan air. Jangan hanya terkesan seakan-akan PDAM di Aceh Timur telah mampu menjawab keluhan warga.
“Jangan demi menampakan wujud air ke Kota Idi Rayeuk dianggap persoalan telah selesai, mereka pejabat itu tidak tau kalau rakyat jelata lainnya seperti ditempat kami sedang menjerit. Jadi perlu terjun ke lokasi lihat dan tanyakan kepada mayarakat, jangan asal menerima laporan pencitraan saja,” kritik warga Kuala Leuge ini.
Sementara itu Direktur PDAM Tirta Peusada Aceh Timur Iskandar yang dikonfirmasi media ini mengatakan, saat ini yang dioperasikan ada dua pompa, namun kendala yang didapati karena kondisi debit air sungai yang semakin berkurang.
“Saat ini yang kita buka hanya satu pompa saja karena kondisi debit air yang sedang berkurang,” kata Direktur PDAM Aceh Timur Iskandar kepada RILIS.NET Minggu (7/5/2023).
Atas kondisi debit air yang berkurang ini, tambah Iskandar, membuat suplai air tidak maksimal.
“Untuk pompa air yang dibuka dan dialiri ke Kota Idi itu malam, sedangkan ke wilayah lainnya di Peureulak dibuka siang,” pungkas Iskandar. (rn/red)
Editor: Redha