RILIS.NET, LANGSA – Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Kota Langsa H Abdul Muthalib mendesak Pj Walikota Langsa Said Mahdum Majid untuk segera menghentikan LSM yang menguras dana desa dengan alasan Bimtek, yang diadakan diluar Aceh.
Menurut Abdul Muthalib, ada LSM di Kota Langsa yang diduga ingin menguras dana desa hingga miliaran rupiah. Bahkan surat untuk ajakan kegiatan Bimtek itu ditujukan kepada Keuchik se- Kota Langsa.
“Bimtek tersebut merupakan kegiatan yang tidak bermanfaat dan sangat tak relevan dengan kepentingan masyarakat,” ujar Abdul Muthalib kepada RILIS.NET, Selasa (25/4).
Ia juga meminta kepada Pj Walikota Langsa agar menghentikan kegiatan Bimtek itu yang dianggap tidak bermanfaat bagi masyarakat.
“Seharusnya, Pj Walikota Langsa hentikan kegiatan yang tidak bermanfaat untuk masyarakat. Kenapa setiap tahunnya selalu disetujui oleh Pemerintah Kota Langsa,” tandasnya.
Menurut ketua YARA Langsa ini, kegiatan Bimtek tersebut seperti sudah semacam permainan yang dimainkan oleh mafia tertentu di Kota Langsa semata-mata hanya untuk menguras anggaran dana desa.
“Bimtek yang menguras dana desa hanya untuk kepentingan sekelompok orang, organisasi, ataupun lainnya demi memperoleh keuntungan. Namun dikemas seolah-olah kepentingan rakyat,” sebut Abdul Muthalib menambahkan.
Selain itu tambah H Thalib, perlu juga dipertanyakan indikator apa yang dipakai selama ini sehingga setiap tahunnya ada Bimtek untuk perangkat desa.
“Di Kota Langsa setiap tahunnya diadakan kegiatan Bimtek, ini perlu dipertanyakan indikatornya apa, serta hasil yang diperoleh dari kegiatan tersebut,” ujarnya.
Ketua YARA Kota Langsa ini juga mempertanyakan kelayakan LSM yang mengundang para Geuchik setempat, ini harus diliat secara serius oleh Pj Walikota Langsa.
Menurutnya, Publik perlu mengetahui apakah sudah memenuhi syarat sebagai penyelenggara Bimtek atau belum.
Selama ini sebutnya, kegiatan Bimtek yang diselenggarakan dan diikuti oleh para Geuchik hingga menguras dana desa sangatlah tidak bermanfaat, ataupun tak memberikan keuntungan kepada masyarakat setempat.
H Thalib juga menghimbau agar dana desa yang nilainya sangat fantastis untuk kegiatan Bimtek seharusnya dialihkan kepada hal-hal lain yang lebih bermanfaat dan secara langsung kepada masyarakat.
Misalnya membangun pembangunan rumah layak huni bagi kaum dhuafa, khususnya yang fakir miskin, anak yatim, dan sebagainya yang dianggap sangat dibutuhkan.
“Maka dari itu, kami mengharapkan kepada Pj Walikota Langsa untuk dapat melakukan monitoring pada setiap kegiatan yang dilakukan, jangan hanya membuat kegiatan tetapi tidak ada manfaat dan kepentingan untuk masyarakat,” pungkasnya.
Abdul Muthalib juga turut mengimbau kepada Geuchik di Kota Langsa agar membatalkan kegiatan Bimtek.
“Selain itu Kepada Polres Langsa dan Kajari Langsa diminta agar segera mengawasi dana desa di Pemko Langsa,” Pinta Abdul Muthalib yang juga Dosen Fakultas Hukum UNSAM Langsa.
Editor: Mahyud