Desakan itu disampaikan Yahya, terkait banyaknya dijumpai titik jalan nasional yang masih berlubang di lintasan Kabupaten Aceh Timur.
“Apa mereka menunggu lebih banyak lagi jatuh korban,” kritika Yahya, Minggu (13/11).
Lanjutnya, “jika rekanan tidak mampu dan tidak becus, putuskan saja kontraknya, berikan kepada perusahaan lain yang kinerjanya baik,” tambahnya.
Akibat badan jalan berlubang di lintasan Desa Beunot, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, warga yang melitas juga terjatuh, akibat terperosok ke dalam lubang.
“Selama ini sering terjadi lakalantas karena terperosok ke dalam lubang,” kata Samsul Azhari (48) warga Desa Bunot, Kecamatan Darul Aman.
Menurut Samsul, kecelakaan sering terjadi pada malam hari, karena pengguna jalan tidak bisa melihat lubang di badan jalan karena gelap.
“Titik lubangnya cukup banyak, sehingga banyak terjadi kecelakaan pada malam hari,” tambah Samsul.
Selain di Desa Beunot Kecamatan Darul Aman, titik lubang yang cukup banyak juga terdapat di Kecamatan Simpang Ulim, tepatnya di Desa Pucok Alue Barat dan Pucok Alue Sa. Kemudian titik lubang juga terdapat di jalan trotoar Idi Rayeuk depan pusat pemerintahan Aceh Timur yang juga dianggap sangat rawan kecelakaan.
Sebelumnya, Badan Pelaksana Jalan Nasional(BPJN) Aceh, telah berjanji kepada Ketua DPRK Aceh Timur Fattah Fikri, akan memperbaiki sejumlah jalan berlubang.
Menanggapi hal itu Ketua Komisi IV DPRK Aceh Timur Yahya Boh Kaye menilai janji BPJN hanya PHP (Pemberi Harapan Palsu) belaka kepada publik.
“Buktinya sampai saat ini jalan belum di perbaiki, jadi sekedar PHP publik,” pungkas Yahya. (*)