RILIS.NET, BANDA ACEH – Keterbukaan informasi publik merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam menjalankan pemerintahan.
Hal ini merupakan bagian untuk mengantisipasi kemungkinan hadirnya persekongkolan jahat yang ingin mengambil kebijakan secara diam-diam dan berimplikasi kepada rusaknya sistem pemerintahan.
Pernyataan itu ditegaskan oleh koordinator Semangat Pemuda Anti Korupsi (SePAK) Tomi Azrian kepada RILIS.NET, Jumat (5/8).
“Pj Walikota Banda Aceh kita minta untuk lebih terbuka kepada publik terkait kebijakan termasuk persoalan anggaran. Hal ini penting agar masyarakat tau, bahwa tak ada dusta antara pemerintah dengan rakyatnya. Jangan sampai rapat pemerintah dilakukan seperti rapat operasi intelijen segala, padahal semua yang dibahas pemerintah hendaknya dapat diakses dan dinformasikan kepada publik terutama terkait penggunaan anggaran,” kata Tomi Azrian.
Menurutnya, Korupsi dan penyalahgunaan anggaran publik biasa bermula dari ketertutupan pejabat publik kepada rakyatnya.
Pihaknya juga menyesalkan jika adanya pejabat esselon yang menggiring Pj agar merahasiakan kebijakannya kepada publik, hingga berupaya melakukan pertemuan-pertemuan rahasia.
“Kalau ada pejabat inginya melakukan kejahatan tertentu dalam pemerintahan, lakukan rapat tiga orang saja biar rahasia. Dalam rapat pemerintah itukan multi pihak hadir. Karena yang hadir dalam rapat ramai karena mengelola kepentingan publik, maka hendaknya harus menginformasikan hasil kebijakannya kepada publik, bukan malah bermain kucing-kucingan,” tegas Tomi.
Jika rapat pemerintahan terkait persoalan masyarakat justru dirahasiakan, sambung Tomi, berarti yang masuk ke ruang rapat harus disumpah dulu.
“Namun, yang jadi pertanyaan sebagai pejabat publik kenapa harus main rahasia-rahasia kepada masyarakat terkait keputusan atau kebijakannya. Atau jangan-jangan ada sesuatu yang janggal sehingga harus dirahasiakan,” ujarnya.
Pihaknya meminta untuk secara tegas menindaklanjuti pejabat eselon yang sengaja merahasiakan persoalan pemerintahan kepada publik.
“Ini pejabat eselon yang main kucing-kucingan dan menutup hasil rapat kebijakan pemerintah pastinya tidak sadar bahwa dirinya digaji negara dari uang rakyat untuk menuntaskan persoalan rakyat, dan menginformasikan kebijakannya kepada rakyat, bukan malah menjadi dalang untuk merahasiakan suatu kebijakan dari rakyat. Pejabat seperti ini patut diwaspadai,” katanya.
Menurutnya, Pj Walikota juga hati-hati mendengar info sepihak yang membuat suasana keruh diantara pejabat pemko, dan juga harus lebih jeli mendengarkan masukan dari kalangan luar yang bertujuan menaikkan bendera sendiri, semua ini akan kacau.
“Pj Walikota sebagaimana janjinya hendaklah tetap mengedepankan profesionalitas pejabat daerah, bukan malah terhasut oleh pejabat yang haus kekuasaan dan menciptakan skenario jahat untuk memuluskan misinya,” sebutnya menambahkan.
Lanjutnya, hal yang merusak stabilitas di pemerintahan itu bermula dari ketertutupan pemimpin kepada rakyatnya.
“Pejabat yang baik pasti akan terbuka dengan rakyatnya, kami yakin pak Pj Walikota sebagai seorang pejuang shubuh tidak melakukan hal yang tidak benar sehingga harus ditutup-tutupi dari pihak lain terutama masyarakat,” ujarnya.
Ironisnya lagi, kata SePAK, ada upaya pejabat esselon di lemko yang sengaja menjilat Pj Walikota dan mengadu domba dengan walikota lama. “Tentunya sangat ironis, jika ada pejabat pemko yang memanfaatkan situasi dengan melempar bola kesalahan kepada pihak tertentu melalui media tertentu dengan merahasiakan identitasnya, ini kan dapat dikatakan ada skenario nakal yang sengaja dimainkan oleh pejabat tertentu,” tegas Romi. (rn/red)