RILIS.NET, ACEH TIMUR – Protes penggabungan 4 pulau milik Aceh ke provinsi Sumatera Utara (Sumut) terus disuarakan oleh berbagai elemen di Provinsi Aceh. Mereka meminta agar Mendagri Tito Karnavian segera mengembalikan 4 Pulau yang menjadi milik Aceh.
Adapun ke-empat pulau yang dicaplok ke wilayah Sumut itu yakni, Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek.
Akibat keputusan yang dinilai sepihak ini, ratusan mahasiswa dan masyarakat bergerak melakukan demonstrasi ke kantor Gubernur Aceh, di Banda Aceh pada Senin, 16 Juni 2026. Suara penolakan juga dikumandangkan oleh para mahasiswa Aceh di Jakarta pada Minggu.
Tak hanya mahasiswa dan masyarakat sipil lainnya, mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Wilayah l Peureulak, Aceh Timur juga dengan tegas menyuarakan penolakan atas empat pulau yang digabungkan ke wilayah Sumut.
“Empat pulau itu jelas-jelas milik Aceh, kenapa digabungkan ke Sumut. Kami mantan kombatan GAM di Wilayah Peureulak dengan tegas menolak keputusan itu,” kata salah seorang mantan kombatan GAM Sagoe Pentagon, Wilayah Peureulak Jalaluddin. Senin (16/6/2025).
Jala Pentagon sapaan akrab mantan GAM ini juga menuturkan, kalau pihaknya tinggal menunggu instruksi dari Panglima. Sebagai bawahan kata Jala Pentagon, ia mempunyai atasan yakni Panglima Daerah l Wilayah Peureulak Muntasir Age. Untuk itu ia dan kawan-kawan siap menjalankan perintah dalam mempertahankan empat pulau yang menjadi milik Aceh.
“Ia tentu kami menunggu arahan panglima terkait dengan sikap dan langkah selanjutnya dalam mempertahankan empat pulau di Aceh Singkil itu,” ujarnya.
Jala dan kawan-kawan turut berharap, agar keputusan Mendagri dapat ditinjau ulang, sehingga tidak mengundang kegaduhan, apalagi menurutnya, mereka selama ini telah hidup damai pasca penandatanganan MoU Helsinki.
Sebagai pendukung Presiden Prabowo pada Pemilu lalu, tambah Jala, dirinya sangat berharap ada keputusan yang bijak dan adil dari Presiden Prabowo. Mengingat, empat pulau itu sebagai marwah dan harga diri bagi rakyat Aceh.
“Untuk itu sebagai mantan kombatan dan juga pendukung Presiden Prabowo, kami minta jangan kecewakan rakyat Aceh, kami tau pak presiden sangat bijak dalam melihat masalah ini, kami juga ingin agar damai ini terus berlanjut di bumi Aceh,” harap Jala Pentagon. (*)